Jakarta, Gatra.com - Presiden RI Joko Widodo menyindir kebiasaan ibu-ibu yang gemar membeli barang impor. Menurutnya, itu merupakan satu penyebab neraca perdagangan negara semakin merosot.
"Neraca perdagangan kita masih defisit banyak. Defisit transaksi berjalan kita juga masih gede. Kalau kita masih semuanya barang impor, terutama itu ibu-ibu yang senangnya pakai barang-barang branded, tas, sepatu, apa lagi itu?. Kita juga punya semua yang bagus-bagus," kata Jokowi, saat ditemui di Senayan City, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
Oleh karenanya, untuk menekan defisit neraca perdagangan, Jokowi meminta seluruh masyarakat Indonesia banyak membeli dan menggunakan barang merk lokal seperti sepatu, tas, baju, hingga produk makanan dan minuman.
Selain itu, dia juga meminta kepada para seluruh produsen untuk terus berjuang agar produk mereka dapat mengisi, bahkan menguasai pasar dalam negeri. Untuk kemudian baru melakukan ekspansi ke luar negeri.
"Pasar Indonesia itu gede sekali. Jangan sampai pasar yang besar ini dikuasai oleh merk-merk luar. Jangan sampai. Saya titip ini, sehingga, kalau brand luar masuk, pasar Indonesia sudah penuh," tutur Jokowi.
Untuk menguasai pasar dalam negeri, menurut Jokowi, sudah saatnya kini untuk produsen besar dan kecil bekerja sama. Bukan malah saling menjatuhkan dan berebut pasar.
"Sudah saatnya kita menguasai pasar dalam negeri. Dan sudah saatnya juga brand kita itu dibawa ke luar negeri. Sekarang ini jangan sampai kerja sendiri, yg gede-gede ini gabung, ajak yang kecil, dan menengah juga," pungkasnya.