Batam, Gatra.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pemerintah Indonesia masih berupaya mengambil alih Flight Information Region (FIR) --- ruang udara --- di wilayah Kepri yang saat ini masih dipegang oleh Singapura. 

Negoisasi masih terus dilakukan. "Pemerintah menargetkan dapat mengambil alih FIR itu tahun ini. Komunikasi intens masih terus kami lakukan dengan Singapura," katanya kepada Gatra.com, di Batam. 

Untuk mengambil alih FIR itu kata Budi, Pemerintah juga terus mengupayakan kesiapan sarana dan prasarana, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan. 

Ruang udara wilayah Indonesia, khususnya Blok A, B, C, dan D terdiri dari Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Natuna di Provinsi Kepri masih dikuasai sepenuhnya oleh Negara Singapura. 

Menhub juga mengaku, sebelumnya telah mengirim surat kepada Otoritas di Singapura untuk membahas lebih lanjut proposal Indonesia terkait masalah itu.

"Komunikasi dan proses negosiasi dengan Singapura terus dilakukan. Progresnya terus memgalami kemajuan. Kita targetkan tahun ini dapat kita ambil alih,” Budi meyakinkan.

Wacana pengambilalihan FIR ini mencuat setelah Presiden Joko Widodo menargetkan pemerintah akan menguasai kembali FIR Kepri dan Natuna. Jokowi menargetkan negosiasi ini akan rampung akhir 2019.

"Selama ini ruang udara di kepulauan Natuna dikelola Malaysia dan sebagian besar oleh Singapura. Hal ini terjadi karena penetapan kavling-kavling pelayanan navigasi udara oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) sudah ada sebelum Indonesia merdeka," ujarnya.