Jakarta, Gatra.com - Hasil investigasi awal terkait padamnya listrik secara massal alias blackout yang terjadi pada Minggu 4 Agustus lalu, diundur hingga besok, Jumat (16/8).
Polisi menyebut, tim gabungan masih menyelidiki dua UPT yang berada di Pemalang dan Jakarta.
"Kita tidak boleh terburu-buru (mengumumkan) karena hasilnya harus komprehensif dan sesuai fakta di lapangan. Dari tim menginfokan untuk diundur besok. Mematangkan dulu pemeriksaan di Pemalang dan Jakarta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Dedi menambahkan, tim gabungan Polri dan PLN berupaya menyelesaikan pemeriksaan dua titik tersebut hingga hari ini.
"Diupayakan pemeriksaan selesai hari ini, sehingga besok bisa disampaikan diagnosa awal tentang dugaan faktor penyebab awal blackout," kata mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini.
Sebelumnya, tim gabungan Polri dan PLN mulai menginvestigasi kasus mati listrik massal atau blackout yang menimpa setengah Pulau Jawa. Penelitian dilakukan dari hulu, di UPT Ungaran, Jawa Tengah sejak Kamis lalu.
"Tim akan melakukan penelitian dari hulu, dari Ungaran dulu, ada 225 pembangkit. Kemudian nanti jalurnya Jateng, Jabar, Banten dan terakhir Jakarta," kata Dedi, pekan lalu.
Dedi menjelaskan, untuk Jakarta, tim bakal fokus menginvestigasi Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul, Depok. Sebab, di sana semua masalah powerplan dapat terpantau.
"Karena disitu bisa dipantau per 30 menit terkait masalah power plan yang ada di 225 pembangkit tenaga listrik. Itu bisa dilihat semuanya, sejauh mana kesiapannya secara teknis kemudian dari manusianya," paparnya.
Terkait waktu kerja tim, Dedi menyebut tim akan berjalan selama dua pekan dan dibagi menjadi dua tahap.
Pekan pertama, tim harus menemukan penyebab awal terjadinya blackout yang selanjutnya akan dipublikasikan baik oleh Polri maupun PLN.
Pekan kedua, tim harus menemukan juga hasil komprehensifnya.