Jakarta, Gatra.com - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Peternakan, PT Berdikari (Persero) akan ekspansi usaha dengan menjual pakan ternak. Selama ini, perusahaan tersebut hanya membeli pakan dari luar.
"Sebenarnya pakan ini hampir 60 persen kita pakai sendiri. Selama ini, pakan kita kan beli. Ada celah pasar. Kita punya ceruk pasar yang bisa masuk ke situ," kata Direktur Utama PT Berdikari (Persero), Eko Taufik Wibowo ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/8).
Eko mengatakan ada sekitar 40 persen pakan yang diproduksi dan akan dijual ke peternak-peternak mandiri.
Dikatakan, produksi pakan rencananya akan dimulai pada Agustus ini dari pabrik penggilingan (feedmill) di Cirebon dan ditargetkan produksi pakan sebesar 1.000 ton per bulan. Bahan baku pakan berasal dari jagung.
"Kami bekerja sama dengan sesama BUMN juga, namanya PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) yang bertindak sebagai pengumpul hasil petani-petani jagung," ungkapnya.
Eko berharap penyerapan jagung yang dilakukannya diharapkan dapat menjadikan pembelian jagung petani lebih terkoordinir dan terjamin, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak.
Eko pun menjamin produknya akan bersaing karena ditawarkan lebih murah di pasaran.
"Marginnya (selisih harga) tipis sekali, Ya Rp100-Rp400 dari harga pasar. Semua produk Berdikari, termasuk DOC (Day Old Chick/anak ayam), parent stock (induk ayam), dan final stock (komersial). Kita bisa satu mata rantai," ungkapnya.
Sebagai BUMN Peternakan, PT Berdikari (Persero) tengah membangun integrator peternakan ayam mulai dari hulu hingga hilir.
Selain pabrik pakan, perusahaan ini juga berencana membuka rumah potong hewan unggas (RPHU).