Washington DC, Gatra.com - Seorang Pejabat Senior AS mengatakan, Cina tidak membuat konsesi perdagangan setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menunda tarif 10% atas impor Tiongkok senilai lebih dari USD150 miliar.
Pembicaraan yang bertujuan menyelesaikan perang perdagangan akan terus berlanjut dan pasar harus sabar.
"Ini bukan quid pro quo (Bantuan dipertukarkan dengan bantuan)," ujar Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross kepada televisi CNBC dilansir dari Reuters, Kamis, (15/8).
Trump membatalkan batas pemberlakun tarif pada ribuan impor Cina, termasuk produk teknologi, pakaian dan alas kaki pada 1 September, kemudian menundanya hingga 15 Desember untuk barang-barang tertentu pada Selasa (13/8). Para pejabat AS dan Cina juga mengumumkan diskusi perdagangan baru.
Penundaan tarif Trump bertepatan dengan kekhawatiran resesi di pasar AS yamg menyebabkan kerugian harian saham terbesar mereka sejak Oktober. Kurva imbal hasil Kementerian Keuangan AS terbalik untuk pertama kalinya sejak 2007, sinyal resesi yang mungkin teejadu setelah pertumbuhan output (luaran) industri Cina mencapai level terendah 17-tahun pada Juli dan Jerman melaporkan kontraksi kuartal kedua dalam output produk domestik bruto.
Indek saham Dow Jones Industrial Average (.JJI) dan Nasdaq Composite (.IXIC) anjlok 3%, sedangkan Standard dan Poor's 500 yang lebih luas SPX kehilangan 2,9%.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro dalam wawancara terpisah di Fox Business Network mengatakan, keputusan untuk menunda tarif tambahan dibuat untuk membatasi tekanan pada bisnis AS yang sudah memiliki kontrak pembelian barang-barang Cina untuk musim penjualan liburan dan tidak memiliki cara untuk menghindari biaya kepada konsumen.
Trump pada hari Selasa (15/8) mengatakan dirinya menunda tarif untuk melindungi penjualan natal dari dampak kenaikan tarif.
Ekonom perdagangan dan rekan senior di Peterson Institute for International Economics, Chad Bown mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa tidak ada kabar baik dalam pengumuman tarif.
"Dengan menunda dua putaran berikutnya sampai lonjakan impor telah tiba untuk persediaan musim belanja liburan sekolah dan musim dingin tahun ini, Presiden Trump mungkin akan menyadari, meskipun terlambat, bukti biaya ekonomi akibat kebijakan perang dagangnya," tuturnya.
Navarro menganggap mencari konsesi dari Cina dengan imbalan tarif yang tertunda adalah "cara yang benar-benar salah".
"Seluruh premis dari apa yang kami coba lakukan adalah memberi rasa sakit pada mereka, bukan rasa sakit pada kami," kata Navarro. Sambungnya, anggapan mengenai penetapan tarif pada 1 September akan lebih menyakitkan bagi pihaknya daripada Cina merupakan hal yang konyol.
Navarro menolak mengatakan apa yang ingin dicapai oleh negosiator AS dalam pembicaraan dengan para pejabat Tiongkok sebelum tarif diberlakukan. Panggilan telepon lain dijadwalkan antara kedua belah pihak akhir bulan ini.
"Negosiasi ini akan terjadi secara tertutup. Orang-orang hanya perlu bersabar," ungkapnya.
Ross menjelaskan pada CNBC bahwa masih terlalu dini untuk menilai di mana dan kapan pembicaraan perdagangan Cina. "Tanggal belum ditetapkan untuk putaran lain dari diskusi tatap muka," katanya.
Penundaan tarif berlaku untuk sekitar USD 201 miliar impor 2018 dari Cina, berdasarkan analisis Reuters dari daftar tarif direvisi. Kategori terbesar termasuk ponsel, laptop, komputer tablet, dan mainan.
Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan pihaknya memberikan penangguhan permanen dari tarif untuk sekitar 25 kategori impor dari Cina, termasuk Alkitab dan teks-teks agama, kursi keselamatan anak, wadah pengiriman dan crane yang digunakan di pelabuhan dan konstruksi, bersama dengan beberapa jenis ikan. produk.
Editor surat kabar Global Times dari Cina, Hu Xijin mengatakan bahwa Cina akan meminta penghapusan semua tarif AS tambahan untuk mencapai kesepakatan
Hu Xijin juga meragukan bahwa Cina akan menindaklanjutinya dengan pembelian signifikan barang pertanian AS seperti yang diminta oleh Trump.
"Sejauh yang saya tahu, pihak Cina meminta agar kedua belah pihak menghormati konsensus yang dicapai di KTT Osaka untuk menghapus semua tarif tambahan, tidak menunda beberapa. Saya ragu pihak Tiongkok akan melanjutkan pembelian produk pertanian AS dalam skala besar dalam situasi saat ini, ”ujarnya melalui Twitter.