Home Politik Balitbang Kemenkum HAM Terapkan 3 Kunci Badiklat Kejaksaan

Balitbang Kemenkum HAM Terapkan 3 Kunci Badiklat Kejaksaan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kabalitbang Kemenkum HAM), Asep Kurnia, mengatakan, pihaknya siap menerapkan 3 kunci yang diimplementasikan Badan Diklat (Badiklat) Kejaksaan untuk meraih predikat zona Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

"Meniru apa yang sudah dilakukan Badiklat Kejaksaan Agung ini," kata Asep usai kunjungan dan diskusi uji tiru WBK dan Wilayah Birokrasi Bebas dan Melayani (WBBM) di Badiklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (14/8).

Adapun 3 kunci yang akan diterapkan Balitbang Kemenkum HAM yang diadovsi dari Badiklat Kejaksaan yakni ikhlas, komitmen, dan konsisten. Sesuai masukan dari Kabadiklat Kejaksaan, bahwa konsistensi ini harus dimulai dari pimpinan tertinggi.

"Konsisten dimulai dari yang paling atas. Jadi di sini [Badiklat Kejaksaan] pimpinannya sudah menjadi role model bagi semua pegawai Badiklat ini," ujarnya.

Baca juga: Terobosan Badiklat Kejaksaan di Bidang IT untuk Capai WBBM

Asep mengungkapkan, pihaknya mendapat banyak masukan dari Kepala Badiklat Kejaksaan, Setya Untung Arimuladi dan jajarannya untuk diterapkan di Balitbang Kemenkum HAM untuk mendapatkan WBK seperti Badiklat Kejaksaan.

"Banyak sekali pelajaran yang kita peroleh, tadi Pak Kabadiklat [Kejaksaan] juga sudah menyampaikan ke kami, terutama dalam membangun wilayah bebas dari korupsi ini tidak mudah," ujarnya.

Artinya, lanjut Asep, untuk mewujudkan WBK ini membutuhkan kerja keras dan melelahkan, namun tidak boleh berhenti atau harus jalan terus. Pihaknya optimistis bisa menerapkan masukan-masukan dari Badiklat Kejaksaan.

"Seperti yang dikatakan kang Untung tadi, 'kapan kita akan berubah kalau tidak sekarang, jangan berhenti untuk mengingatkan dan saling diingatkan'," katanya.

Sementara itu, Untung menyampaikan, konsistensi dan komitmen membangun serta menjaga integritas itu harus ditunjukan semua elemen dalam satu lembaga.

"Integritas ini modal utama, tidak boleh integritas menjadi lemah sehingga kepercayaan publik menjadi rendah," ujarnya.

Baca juga: Badiklat Tempa Profesionalitas, Kejujuran, dan Kemampuan IT

Ia menjelaskan, Badiklat Kejaksaan yang dipimpinnya meraih predikat WBK dari Kemenpan RB pada Desember 2018. "Nah, membangun itu tidak gampang dan belum lama Badiklat mencangkan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Dan itu pun tidak gampang dan rekan-rekan sudah tahu apa yang kita bangun butuh konsistensi, komitmen, keikhlasan, dan memang kita harus bertahan dan jangan berhenti untuk letih, maju terus," katanya.

Utung juga menyampaikan, dalam meraih WBK dan WBBM, semua harus berpikir di luar kebiasaan (out of the box) dan harus visioner sehingga karya nyatanya bisa dirasakan oleh masyarakat atau publik. Saat ini, Badiklat Kejaksaan sedang berupaya mendapat predikat WBBK.

"Seperti tag line Badan Diklat, the spirit of change, spirit perubahan, semangat perubahan harus didengungkan terus kepada jajaran yang di bawah sehingga ini akan menunjukkan kualitas kerja kepada masing-masing stake holder," katanya.

390