Jakarta, Gatra.com - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendesak Komnas HAM melakukan investigasi dugaan pelanggaran HAM yang dialami Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di Jambi.
Wakil Ketua Advokasi YLBHI, Era Purnamasari menegaskan, YLBHI akan terus mengawasi dan mendorong pengusutan kasus ini agar pelanggaran HAM tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Dari hasil investigasi, YLBHI menduga adanya pelanggaran HAM yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI. Kasus ini melibatkan anak perusahaan Sinar Mas Group, PT Wirakarya Sakti (WKS), siapa di belakangnya kita belum tahu," ungkap Era di kantor YLBHI, Jakarta, Rabu (14/8).
Puluhan anggota SMB ditangkap polisi, karena insiden pengeroyokan dan penganiayaan terhadap anggota TNI dan polisi anggota tim pemadam Karhutla di Jambi. Beberapa anggota SMB diduga mengalami penganiayaan dari aparat.
Selama ini, sambung Era, kasus konflik lahan seperti ini sulit dibongkar. Salah satunya karena aparat keamanan menjadi backing aktivitas perusahaan yang berkonflik dengan masyarakat.
"Jadi kalau membongkar, kenapa kasus-kasus konflik lahan tidak selesai, karena yang bertugas menyelesaikannya juga punya kepentingan dan tidak bersih dari persoalan. Jadi butuh seorang leader yang berkomitmen terhadap penyelesaian konflik lahan," jelasnya.