Sleman, Gatra.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menempati posisi pertama se-Asia Tenggara. Capaian ini karena usaha rintisan digital atau startup di Indonesia punya semangat berbagi ala koperasi.
Hal itu disampikan Menkominfo saat memberi sambutan di aubade Pancasila yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyambut Kongres Pancasila ke-11, Kamis (14/8) sore.
Di hadapan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan civitas UGM, Menkominfo mengatakan ekonomi digital Indonesia saat ini tumbuh pesat hingga 13 persen lebih besar dibanding produk domestik bruto (PDB) nasional.
“Ini menempatkan Indonesia di posisi pertama tingkat Asean. Tahun depan diperkirakan pertumbuhan ekonomi digital kita mencapai 130 milliar dollar AS,” ucapnya.
Baca Juga: UGM Buru CEO Startup ala Indonesian Idol
Menurut Rudiantara, perkembangan ekonomi digital turut melahirkan miliarder-miliader baru di bawah usia 40 tahun. Kehadiran mereka dengan startup-nya ikut berperan menurunkan tingkat pengangguran, kesenjangan pendapatan, dan rasio gini di banyak daerah.
Pesatnya pertumbuhan ini, menurut Menkominfo, karena startup Indonesia punya sifat berbagi ala koperasi. Contohnya Gojek, startup yang mengajak pemilik kendaraan dan lapak makanan bergabung melayani konsumen.
“Ada Tokopedia dan Bukalapak yang secara cuma-cuma menyediakan ruang bagi sekitar 12 juta pelapak untuk menawarkan barangnya. Yang perlu diketahui, hampir 70 persen (penggagasnya) adalah anak-anak muda yang baru pertama kali menjalankan usaha,” lanjutnya.
Baca Juga: Gandeng 56 Kampus, Kementerian Kenalkan Koperasi ke Milenial
Sebagai upaya mendorong lahirnya pengusaha baru, pemerintah segera merampungkan infrastruktur jaringan internet cepat, Palapa Ring. Rudi menyebut, infrastruktur Palapa Ring, khususnya di Papua, selesai bulan ini dan akhir September 2019 beroperasi secara komersial.
Papua menjadi daerah terakhir yang menjadi bagian jalur internet cepat. Di sana, ada 52 titik pancar sinyal internet dengan 28 titik berada di ketinggian lebih dari 2.500 meter sehingga proses pembangunannya butuh waktu lama dan biaya besar.
Namun, Menkominfo mengatakan pemerintah harus tetap membangun sarana internet cepat untuk mewujudkan Indonesia-sentris. “Tahun depan kita juga akan memiliki satelit sendiri yang mengorbit. Tanda tangan kontrak sudah dilakukan,” katanya.