Jakarta, Gatra.com - Sebagai merek fashion dalam negeri, This Is April bisa bersaing dengan merek-merek luar yang sudah mempunyai nama seperti Mango atau Zara. CEO dan Founder dari This Is April, Maria Anggraini mengatakan, strategi yang dilakukan utamanya adalah mencari supplier yang sesuai, sehingga harga produk jenama atau merek lokal itu masih bisa terjangkau.
"Ya salah satunya kita cari supplier yang tepat sehingga harganya bisa kita jaga supaya terjangkau. Kami tentunya tetap mengikuti tren tapi dicampurlah. Segmentasinya juga jelas yakni di usia 25 sampai 35 tahun, Walaupun sesuai data kami segmen usia 50 tahun masih ada," ungkap Maria saat ditemui di Citiwalk Sudirman, Jakarta, Rabu (14/8).
Dalam menjalani bisnis yang telah dirintisnya sejak 2012, Maria mengatakan, ada tantangan yang harus dihadapi sebagai jenama lokal yang harus bersaing dengan jenama yang sudah mendunia. Namun berkat kerja sama tim dan visi yang jelas, akhirnya Maria saat ini sukses mengembangkan jenama This Is April hingga mempunyai 64 retail di Indonesia dan satu di Malaysia.
"Tantangan pertama realita bisnisnya tidak sesuai ekspektasi. kalau ditanya tantangan terberat masih dalam segi memimpin orang-orang dan buat mereka untuk satu pemikiran satu goal satu value. Semua itu tidak mudah, apalagi background berbeda juga karakter berbeda itu sih tantangan terbesarnya," jelas Maria.
Selain itu, sebagai jenama lokal yang berbasis retail, This Is April juga diakui telah memanfaatkan teknologi yang ada seperti membuka toko di e-commerce dan juga aktif promosi di sosial media. Menurutnya, meskipun secara pendapatan masih besar di retail offline, namun dari online tentu memudahkan jenama untuk menjangkau konsumen yang tidak bisa terjangkau toko offline.
"Dari segi toko online tentunya memudahkan kami dari sisi jangkauan konsumen. Konsumen kami banyak yang berada di luar Pulau Jawa dan mereka mampu menjangkau produk kami melalui toko online," terangnya.