Jakarta, Gatra.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa era industri 4.0 akan membuka peluang bagi diversifikasi pekerjaan. Setidaknya ia menyebut akan bermunculan sekitar 65 persen segmen pekerjaan baru yang belum populer sebelumnya. Oleh karena itu, Indonesia terangnya wajib menyiapkan pembangunan kapasitas manusia menuju industri 4.0.
"Indonesia maju yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia. Itu proyeksi pemikiran pak Jokowi untuk Indonesia," ujar Moeldoko di Jakarta, Rabu (14/8).
Menurut Moeldoko, indeks inovasi global AS saat ini berada di urutan 6 sedangkan Indonesia menempati posisi ke-85. Sementara untuk indeks daya saing global, Jerman di urutan 5, sementara Indonesia menempati posisi ke-36.
"Ini perlu saya sampaikan karena kalau mau menuju Indonesia unggul, indeks ini harus kita persempit. Selama ini masih jauh dibanding 5 negara maju lainnya," katanya lagi.
Pemerintah menurutnya sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak indeks daya saing di tingkat global termasuk perbaikan kualitas kesehatan. "Program Keluarga Harapan pada 2019 juga sudah telah mencapai 10 juta penerima," ucapnya.
Sekedar informasi berdasarkan laporan "Future Jobs Report 2018", World Economic Forum mengatakan bahwa beberapa pekerjaan tidak lagi dibutuhkan dan akan digantikan oleh segmen pekerjaan baru mulai 2022. Bahkan organisasi buruh internasional (ILO) menyebutkan 58 persen jenis pekerjaan di dunia akan hilang.