Home Ekonomi Ada Kebijakan Baru AS, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat

Ada Kebijakan Baru AS, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat

Jakarta, Gatra.com - Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (13/8) lalu ditutup melemah 39 poin (0,63%) ke level 6.210,96. Kondisi ini terjadi karena sektor industri dasar, barang konsumsi, aneka industri yang bergerak melemah serta menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG.

Namun, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus memprediksi, IHSG hari ini akan mengalami penguatan. Namun, masih belum bisa menembus ke level 6.300.

"Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak mix cenderung menguat dan ditradingkan pada level 6.187-6.242," ujar dia kepada Gatra.com, Rabu (14/8).

Ia berujar, adanya penguatan hari ini disebabkan oleh penundaan pengenaan tarif impor untuk barang Cina dari berbagai produk, termasuk mainan dan notebook. Periodenya hingga bulan Desember mendatang.

Menurutnya, ini pastinya merupakan angin sejuk di tengah situasi dan kondisi perang dagang yang memanas.

"Tidak hanya itu saja, Amerika dan Cina melalui para pejabat seniornya juga telah melakukan percakapan melalui telepon. Ini merupakan komunikasi pertama kalinya sejak Trump mengancam akan menaikkan tarif pada awal bulan ini. Hal ini juga yang memberikan angin sejuk di tengah potensi krisis yang mungkin muncul dari Argentina," tambah dia.

Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berkata, komunikasi yang dilakukan dengan Cina kali ini berakhir baik dan akan berujung dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Langkah yang akan dilakukan AS adalah dengan memisahkan produk yang memiliki nilai US$300 miliar menjadi dua bagian terpisah.

"Produk seperti pertanian, barang antik, pakaian, peralatan dapur, dan alas kaki akan tetap berada dalam daftar kenaikkan yang akan diberikan pada 1 September nanti. Dengan nilai total lebih dari US$110 miliar. Sedangkan produk lain seperti, smartphone, notebook, dan mainan anak anak yang nilainya sekitar US$160 miliar, akan dikenakan tarif setelah tanggal 15 Desember 2019," tutur dia.

Selain itu, beberapa produk yang memiliki nilai US$2 miliar pun telah dihapus dari daftar pengenaan tarif. Tindakan ini pun disambut baik oleh para pebisnis, tetapi juga membingungkan. Sebab kebijakan perdagangan Trump yang selalu berubah-ubah.

"Berita baik ini yang membuat Indeks di Amerika melonjak, yang mungkin akan menjadi sentiment positif bagi pembukaan pasar hari ini," tutup dia.

65