Washington D.C, Gatra.com - Seorang pembuat roket amatir sekaligus pemercaya bumi datar asal Amerika Serikat (AS), Mike Hughes gagal meluncurkan roket buatannya sendiri pada minggu ini akibat pemanas air yang tidak mampu menahan temperatur tinggi.
"Saya menghargai dukungan, cinta, dan antusiasme dari semua orang, dan penundaan ini tidak akan menghentikan misi saya, roket saya sudah siap, hanya perlu membetulkan sedikit pengaturan, jadi akhir pekan ini adalah rencana baru saya untuk meluncur," ucap Hughes kepada lansiran dari Space.com.
Menurut juru bicara Hughes, Darren Shuster, pemanas air rusak yang dibeli Hughes seharga US$ 325 dari toko online Craigslist tidak mampu memanaskan air hingga 200 derajat Celsius, suhu yang dibutuhkan untuk menyediakan tenaga pada pendorong roket.
Dalam liputan media tentang peluncurannya pada 2018 yang mencapai ketinggian 572 meter, sejumlah publikasi menyatakan bahwa Hughes meluncurkan roket untuk melihat kelengkungan Bumi. Namun, Hughes mengatakan kepada Space.com bahwa ia meluncurkan roket barunya di tahun ini hanya karena ia ingin menunjukkan bahwa ia berani, bukan untuk membuktikan bumi itu datar.
"Saya percaya bahwa bumi itu datar, Bumi datar ini tidak ada hubungannya dengan peluncuran roket saya. Saya adalah pemberani!" katanya.
Jadwal peluncuran roket Hughes ditunda hingga kemungkinan sampai tanggal 17 Agustus 2019. Meskipun sulit untuk menebak niat Hughes yang sebenarnya dalam mempertaruhkan nyawanya dengan meluncurkan diri sendiri ke langit, pemercaya bumi datar ini mungkin sedang berkampanye untuk menghasilkan lebih banyak perhatian dan (dan lebih banyak dana) untuk peluncuran berikutnya, yang dia harapkan akan membawanya sampai ke garis Karman, batas setinggi 62 mil (100 km) di atas permukaan bumi yang menandai perbatasan awal antariksa secara teknis.