_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menitipkan 3 pesan kepada para jajarannya menjelang lima tahun masa baktinya di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo di sela-sela acara "Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan bersama Menteri Pertanian" di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (13/8).
"Ada 3 hal aku titip, pertama adalah rainfedland [lahan tadah hujan], membangun rain water harvesting system [pemanenan air hujan]. Kedua, bangunkan wetland [lahan basah] 10 juta hektar. Ketiga, CPO [minyak kelapa sawit] yang jadi ujung tombak pertanian jadikan biofuel," terangnya.
Terkait lahan tadah hujan, Ia menjelaskan pihaknya membangun embung untuk menampung air hujan dan saluran-saluran irigasi.
Amran mengungkapkan pihaknya akan mengupayakan agar 10 juta hektar lahan basah potensial agar dapat panen 2-3 kali dalam setahun melalui penggunaan bibit unggul yang tahan lahan basah (Inpara 2, Inpara 3, dan Inpara 4) serta pengelolaan air.
"Sekarang bisa produksi 6 ton, bisa panen tiga kali. Kalau 2 ton menjadi 6 ton, kemudian produksi tiga kali akan naik 6 kali lipat pendapatan petani kita," jelasnya.
Kemudian, Amran mengungkapkan penggunaan B100 dari CPO yang sudah diujicobakan pada mobil-mobil dinas Kementan lebih efisien dibandingkan solar.
Pihaknya mengklaim, satu liter B100 dapat menggerakan mobil hingga 13,1 km, sedangkan solar hanya 9,6 km tiap liternya. Selain itu, B100 lebih efisien 36% dibandingkan solar.
"Kalau [pelaksanaan] perlu b30 kami percepat. Mudah-mudahan karena B50 rencananya 2021. B100 kita kejar 2-3 thn berikutnya atau 5 tahun," tuturnya.
Amran berharap para pejabat Kementan dan penerusnya agar kelak melanjutkan ketiga program tersebut. "Tiga hal ini kami titip karena sangat-sangat strategis," tegasnya.
