Home Politik Perizinan Mudah dan Nyaman, OSS Naikan Investasi di Semarang

Perizinan Mudah dan Nyaman, OSS Naikan Investasi di Semarang

Semarang, Gatra.com - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut adanya sistem online single submission (OSS) mampu meningkatkan realisasi pencapaian investasi pemilik modal dalam negeri dan asing di Kota Semarang.
 
"Faktor pendorong investasi di Semarang adalah keamanan dan kenyamanan bagi pelaku usaha dalam menanamkan modal. Selain itu, Pemkot melakukan berbagai upaya untuk memudahkan perizinan," kata Hevearita, di Semarang, Selasa (13/8).
 
Faktor keamanan dan kenyamanan tersebut salah satunya saat menerapkan OSS, berupaya agar perizinan lebih mudah dan terintegrasi dalam satu atap.
 
"Online single submission (OSS) adalah sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik. Perizinan berusaha ini diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota kepada pelaku usaha," katanya.
 
Hevearita mengatakan, total realisasi investasi Rp 15,94 triliun pada semester I /2019, berasal dari 936 perusahaan dan mampu menjaring 23.162 orang tenaga kerja WNI. Dengan perincian perusahaan PMA ada 25 unit menyerap tenaga kerja 575 orang, dan perusahaan PMDN 911 unit dengan menyerap tenaga kerja 22.587 orang.
 
Kepala DPMPTSP Kota Semarang Ulfi Imran Basuki mengatakan, sesuai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), target investasi pada 2019 sebesar Rp18,5 triliun. Kekurangannya akan diupayakan semaksimal mungkin sampai akhir 2019.
 
"Itu sementara semester pertama, dan nanti di semester kedua kita akan upayakan maksimal target investasi tersebut," kata Ulfi.
 
Sektor utama penyumbang investasi terbesar, kata Ulfi, pada semester pertama ada pada sektor konstruksi, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.
 
"Realisasi tersebut tumbuh 14,96 persen year on year (yoy) dibandingkan penanaman modal pada semester I/2018 sebesar Rp13,86 triliun. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp14,36 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp1,58 triliun," katanya.
 
330