Muaro Jambi, Gatra.com - Pelanggan PDAM Tirta Muaro Jambi Unit Mendalo kaget melihat tagihan airnya membengkak hingga lebih 400 persen. Pelanggan PDAM itu akhirnya memutuskan untuk belum membayar tagihan karena merasa ada kejanggalan.
"Saya tadi siang ke Unit PDAM Mendalo untuk membayar tagihan air untuk Juni dan Juli, saya kaget ternyata tagihan air rumah kami mencapai Rp400 ribuan," kata Tina, Pelanggan PDAM Tirta Muaro Jambi, Unit Mendalo kepada Gatra.com, Selasa (13/8)
Tina mengatakan, tagihan air rumah miliknya biasanya hanya berkisar Rp65 ribu hingga Rp75 ribu per bulan. Terjadi kenaikan yang sangat drastis pada pembayaran kali ini. Yang mana tagihan air untuk Juni mencapai Rp350 ribu dan untuk Juli mencapai Rp65 ribu.
"Tagihan bulan Juli normal, yang janggal itu tagihan bulan Juni. Kok angkanya naik hingga lebih 400 persen dari biasanya," ujar Tina.
Saat itu Tina mencoba mempertanyakan kenaikan tagihan air kepada petugas. Petugas lalu menjelaskan kalau tagihan itu sudah benar dan telah sesuai dengan angka pada meteran pelanggan. Petugas bahkan menunjukkan bukti foto meteran milik Tina yang telah diambil sebelumnya.
"Saya tetap tidak percaya, meteran yang mereka foto itu sangat kabur dan angkanya tidak jelas sama sekali. Berbeda dengan meteran air di rumah kami, angkanya masih sangat jelas," ujar perempuan yang berdomisili di Perumahan Helloconia, Desa Sungai Duren ini.
Petugas itu, kata Tina, tetap berupaya meyakinkan bahwa tagihan air miliknya sudah benar. Pembengkakan tagihan yang terjadi pada Juni disebut petugas PDAM itu berkemungkinan ada kebocoran pada pipa pelanggan.
"Kebocoran pipa di rumah saya tidak ada, kalau benar bocor tentunya tagihan Juli juga harus membengkak. Ini cuma bulan Juni saja yang membengkak," ujarnya.
Tina turut memastikan bahwa penggunaan air di rumah miliknya normal seperti biasa. Sepanjang Juni sama sekali tidak ada tamu maupun acara hajatan di rumahnya.
"Kami tinggal di rumah cuman bertiga, sehari-hari air PDAM kita gunakan untuk mandi dan mencuci. Pemakaian kami normal untuk urusan rumah tangga, bukan untuk usaha," katanya.
Tina sendiri belum berniat untuk membayar tagihan sebelum ada penjelasan resmi terhadap kenaikan tagihan pada Juni. PDAM diminta agar menghitung dan mengecek secara benar penyebab kenaikan tagihan tersebut.