Tanjung Jabung Barat, Gatra.com - Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak terlaksana. Pihak Bulog memilih tidak menyalurkan bantuan tersebut. Pihak Bulog beralasan masih ada keraguan dalam kesepakatan untuk aturan main pada program tersebut sehingga masih belum jelas mengenai pelaksanaannya.
Kepala Bulog Kuala Tungkal, Rahimuddin mengatakan di dalam kesepakatan pelaksanaan BPNT yang lalu disebutkan, beras yang disalurkan bisa menggunakan mitra-mitra dan tidak mesti dari Bulog. Sedangkan pada surat edaran yang baru, diperintahkan harus menggunakan beras Bulog.
"Ini yang menimbulkan kerancuan di lapangan. Sebab ketentuan tersebut hanya berbentuk hasil kesepakatan dan bukan sebuah keputusan," katanya Selasa (13/8).
Menurut Rahimuddin, tidak hanya pihaknya yang dibuat ragu. Pihak dinas sosial pun mengaku ragu dan khawatir akan bermasalah dalam pelaksanaannya. Karena jika salah bisa tersandung masalah hukum.
"Asal aturannya jelas kita siap untuk menjalankannya," katanya.
Masalah lain juga muncul. Pihak Bulog Kuala Tungkal juga tidak mengetahui berapa komoditi yang ditetapkan untuk disalurkan Bulog. Karena dalam e-Voucher hanya disebutkan nilai baranf sebesar Rp110 ribu dan itu bisa dibelikan apa saja.
Padahal pada ketentuan semula, hanya bisa ditukarkan dengan beras dan telur. Untuk telur ini juga tidak bisa bertahan lama. Telur hanya bisa bertahan tak lebih dari sebulan.
"Kita juga khawatir, kita sudah siapkan telur tapi pra KPM tidak memilih telur. Mereka justru mengambil beras semua. Bagaimana dengan telur yang sudah kita beli," ucapnya.
Rahimuddin juga mengaku pihaknya tidak mau disalahkan terkait masalah ini. Dirinya pun dalam waktu dekat ini akan kembali berkoordinasi dengan pusat terkait masalah ini.