Jakarta, Gatra.com - Pemerintah terus memitigasi dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina terhadap perekonomian nasional.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas dengan tim ekonomi untuk membahas dampak perang dagang.
“Tadi ratas (rapat terbatas) mengenai trade war dengan tim ekonomi dan melihat dampaknya akan seperti apa,” kata Luhut kepada wartawan ditemui di JCC, Jakarta, Selasa (13/8).
Presiden Jokowi, sambung Luhut, menginginkan agar relokasi industri ke tanah air. Indonesia memiliki peluang besar untuk memanfaatkan produk impor AS yang selama ini didatangkan dari Cina, seperti furniture di AS 40% dari Cina.
“Jadi Presiden Jokowi bilang semua industri furniture, sepatu akan diberikan insentif agar bisa memasarkan produknya ke AS,” ujarnya.
Sejauh ini, Cina, Kanada dan Cile adalah negara yang paling terdampak dari perang dagang ini. Penurunan impor ketiga negara mencapai US$20 milyar. Sementara AS mengalihkan impornya negara lain seperti Meksiko, Korea Selatan, dan Vietnam.
Melihat peluang ini, pemerintah telah menyiapkan bebrapa kawasan industri untuk merelokasi industri. “Jadi kita relokasi industri kepentingan AS dan Cina, dengan membuat kawasan industri di Rembang, Jawa Tengah dan Kuala Tanjung,” jelasnya.
Indonesia memiliki potensi yang besar, selain megara satu-satunya di kawasan yang masuk Anggota G20, GDP Indonesia mencapai US$1,4 trilyun, dan diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 atau 5 dunia di tahun 2040.
“Untuk saingan kita sekarang Thailand, Vietnam dan Malaysia agar relokasi tidak ke sana,” ungkapnya.