Tebo, Gatra.com - Raut wajah Temenggung Tupang Besak dan Temenggung Bujang Itam tampak kecewa saat meninggalkan Mako Polsek Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Selasa (13/8). Pasalnya, niat untuk melaporkan atas pembakaran rumah dan perusakan kebun milik mereka di wilayah hukum itu ditolak. Mereka diarahkan oleh Polsek untuk melaporkan hal itu ke Tim Terpadu (Timdu) Provinsi Jambi.
"Alasan mereka (Polsek Merlung) kasus ini sudah ditangani oleh Polda Jambi, jadi kita diarahkan untuk melapor ke Timdu," kata Ahmad Firdaus yang mendampingi Temenggung Tupang Besak dan Temenggung Bujang Itam ke Polsek Merlung.
Firdaus yang mewakili dua Temenggung itu mengaku sedikit kecewa atas arahan itu. Menurut dia, masalah yang akan dilaporkan oleh kedua Temenggung tersebut terkait pembakaran rumah dan perusakan kebun. "Ini soal perusakan. Kita sudah jauh-jauh mau melaporkan ini, malah diarahkan ke Timdu," kata dia.
Baca Juga: Setelah Rumahnya Dibakar, Sekarang Kebun Milik SAD Ditebang
Firdaus berkata beberapa waktu yang lalu ada pertemuan antara Timdu Provinsi Jambi dengan korban kelompok SMB di Aula Kantor Camat Tengah Ilir, Kabupaten Tebo. Salah satu poin dalam pertemuan tersebut, Timdu telah membentuk posko pengaduan di daerah atau kabupaten yang bersentuhan langsung dengan insiden SMB.
"Waktu pertemuan itu juga dikatakan jika boleh melapor ke Polsek terdekat. Makanya hari ini kami datang ke Polsek ini untuk melapor," kata dia.
Meski ditolak, Firdaus mengaku tak akan menyerah. Ia dan para Temenggung akan bermusyawarah untuk menentukan langkah selanjutnya. "Kemarin kita sudah ke Polda, juga sudah ke Kesbangpol Provinsi. Untuk ke sana lagi mungkin sulit karena kondisi keluarga Temenggung di sini sangat memprihatinkan sekali dan butuh perhatian. Kemungkinan jalan satu-satunya kita akan menyurati Presiden Jokowi untuk minta solusi terkait persoalan ini," kata Firdaus lagi.
Diketahui, pasca penangkapan pengurus dan anggota kelompok Serikat Mandiri Bantanghari (SMB) dan sejumlah warga Suku Anak Dalam (SAD) di Distrik VIII PT Wira Karya Sakti (WKS), sejumlah rumah milik SAD kelompok Temenggung Tupang Besak dan Temenggung Bujang Itam di Sungai Ibul, Desa Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi atau di Distrik VIII PT WKS Jambi, dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK). Tidak itu saja, kebun kelapa sawit yang mereka tanam sejak dua tahun yang lalu serta tanaman ubi untuk memenuhi kebutuhan makan mereka ikut dirusak.
Atas tindakan OTK itu, saat ini kondisi keluarga dua kelompok temenggung tersebut sangat memprihatinkan. Mereka tidak memiliki tempat tinggal, pakaian dan makanan untuk dimakan. Bahkan beberapa orang anggota keluarga kelompok SAD ini kondisinya mulai kritis.