Jakarta, Gatra.com - Gopay dan JNE melakukan kerja sama untuk memudahkan saat pembayaran dalam menggunakan jasa pendistribusian akan meningkatkan skala bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Head of Offline Payments Gopay, Ardelia Apti pada konferensi pers Selasa (13/8) di Jakarta.

"Sejalan dengan semangat kami untuk memaksimalkan potensi UMKM, dan mereka pun bisa terbiasa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya," ujar Ardelia.

Ardelia membeberkan, Gopay selama ini telah memiliki mitra usaha sebanyak 420.000, dan 90% di antaranya adalah UMKM. 

Dalam data yang dirilis Gopay, merujuk pada kajian "The Digital Archipelago: How Online Commerce is Driving Indonesia's Economic Development dari McKinsey" menjelaskan, pada 2022 pasar jual-beli online akan mengalami pertumbuhan sebesar delapan kali lipat dibandingkan pada 2017.

Lebih jauh, merujuk kajian tersebut, penjualan dari sektor jual-beli online diproyeksikan bisa mencapai US$40 miliar. Salah satu yang mendorong pertumbuhan itu di Indonesia adalah peningkatan partisipasi pelaku UMKM di pasar digital.

Sementara, VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan, sebanyak 800 juta paket yang beredar di Indonesia dalam konteks Industri logistik sebagian besar berasal dari bisnis yang dijalankan para pedagang online. 

Eri menambahkan, kami percaya bahwa dengan menghadirkan kemudahan pembayaran nontunai di layanan kami, potensi tersebut dapat semakin dimaksimalkan.

Gopay dan JNE secara ofisial meresmikan kerja sama antar kedua belah pihak. Para pengguna jasa JNE, baik user maupun para pelaku UMKM dalam mendistribusikan produknya bisa melakukan pembayaran secara digital.