Jakarta, Gatra.com - Sektor pariwisata Indonesia masih bertengger pada posisi keempat di Asia Tenggara. Data dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), jumlah kedatangan turis mancanegara pada 2018 lalu mencapai 15,8 juta.
Jumlah ini masih kalah dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Singapura pada 2018 lalu berhasil mendatangkan 18,5 juta turis, menyusul Malaysia 25,8 jta dan Thailand, 38,3 juta.
Asisten Deputi II Pengembangan Pariwisata Kemenpar, Sigit Wicaksono mengatakan, meski terpaut jauh dengan negara tetangga, Indonesia masih mencatata tren positif dari segi pertumbuhan turis.
"Kita itu yang paling besar. Makanya promosi terus kita galakkan slaah satunya melalui sinergi dengan diaspora ini," jelas Sigit di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (13/8).
Target dari pemerintah pada 2018 lalu sebenarnya 17 juta turis. Hanya ini belum terealisasi karena banyaknya peristiwa kecelakaan dan bencana yang melanda Indonesia. Untuk tahun ini pemerintah menargetkan 20 juta turis. Sigit menambahkan, salah satu strategi yang digalakan adalah sinergitas antara Kemenpar dan diaspora Indonesia di luar negeri.
"Kami dari bagian promosi dan pemasaran Kemenpar tentunya berharap komunitasa Diaspora bisa berkontribusi banyak dalam melakukan promosi dan menyumbang turis-turis dari negara mereka tinggal. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi sinergitas tersebut," terang Sigit.
Aktivitas branding dan pemasaran terhadap beberapa akses wisata Indonesia terus di genjot. Salah satunya lewat kampanye media dengan sistem Padi Media, Owned Media, Social Media,dan Endorser (P.O.S.E).
"Kami bekerjasama dengan media Internasional, kami juga media sendiri seperti www.indonesia.travel, dan juga tentunya kami menggunakan media sosial dimana banyak sekali turis yang terjaring lewat situ. Yang terbaru, kami menggunakan endorser seperti Influencer, artis, dan aktor. Semua itu diharapkan bisa membantu kami mencapai target di tahun ini," demikian Sigit.
191