Jakarta, Gatra.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, membuat desa wisata tidak sulit. Menurutnya, dengan adanya dana desa pemerintah desa bisa menganggarkan untuk membangun sebuah lokasi wisata.

"Menciptakan desa-desa wisata itu gampang. Yang paling penting ada brand image-nya, buat event yang rutin dan buat kompetisi-kompetisi sehingga orang sering datang," katanya di Jakarta, Selasa (13/8).

Selain itu, lanjutnya, dengan adanya desa wisata kebudayaan masyarakat bisa lebih berkembang. Bahkan, ia menyebutkan, sanggar-sanggar budaya di desa bisa terus hidup dan berkembang.

Eko juga mengatakan, pembangunan desa wisata juga berdampak pada pengurangan jumlah pengangguran. Menurutnya, pariwisata adalah salah satu sektor yang dapat menyerap tenaga kerja paling cepat di desa.

"Karena masih cukup lama untuk bisa menciptakan sektor industri di desa. Kita semua tahu, 60% dari penduduk di desa pendidikannya hanya SD dan SMP. Jadi yang paling cepat untuk menyerap tenaga kerja adalah sektor pariwisata," jelasnya.

Ia mencontohkan, pembuatan kafe-kafe bernuansa persawahan di desa bisa menjadi satu daya tarik bagi wisatawan. Bahkan, lanjutnya, mengingat perkembangan teknologi dewasa ini, wisatawan akan semakin tertarik apabila adanya spot berfoto dan wifi gratis.

"Buat kafe-kafe dan tempat selfie di desa, yang penting wifi-nya kencang. Para bupati harus menyediakan wifi di tempat-tempat wisata. Anggarannya juga tidak mahal, atau bisa juga pakai dana desa," ujarnya.

Menurutnya, dari satu kafe yang dibuat, bisa mempekerjakan 50 orang tenaga kerja yang berasal dari masyarakat desa. Dengan ini, lanjut Eko, pengangguran di desa dapat berkurang atau bahkan hilang.