London, Gatra.com - Ketegangan di Selat Hormuz semakin meningkat setelah Iran mengancam untuk menutup Selat Hormuz pasca keputusan pemerintahan Trump yang memberlakukan sanksi terbaru pada ekspor minyak Iran. Penutupan Selat Hormuz dinilai bisa merugikan perdagangan AS dan sekutu-sekutunya di Teluk.
Untuk mengantisipasi ketegangan yang meningkat antara Iran-AS, kapal perang Inggris HMS Kent berlayar ke Teluk pada Senin (12/8) untuk bergabung dengan misi yang dipimpin AS untuk melindungi kapal-kapal pengapalan komersial di kawasan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan politik antara Barat dan Iran.
"Fokus kami di Teluk tetap kuat untuk mengurangi ketegangan saat ini," kata Komandan Kapal Perang milik Inggris, Andy Brown seperti dikutip Reuters, Selasa (13/8).
Aksi Inggris dalam mengerahkan kapal perang tersebut memang sudah direncanakan sebelumnya. Akhir Juli lalu, pemerintah Inggris berencana mengirimkan sejumlah pasukan karena perselisihannya dengan Iran.
Selain itu, Inggris juga telah bergabung dengan Amerika Serikat dalam misi keamanan maritim di Teluk untuk melindungi kapal dagang. Langkah tersebut didukung beberapa negara Eropa seperti Denmark, Italia, dan Prancis.
"Tapi kami berkomitmen untuk menegakkan kebebasan navigasi dan meyakinkan pelayaran internasional, yang ingin dilakukan oleh operasi ini," ujar Andy selaku pimpinan kapal perang Inggris.