Home Gaya Hidup Perangkat Desa Sungai Paur Menyayangkan Pembakaran Rumah SAD

Perangkat Desa Sungai Paur Menyayangkan Pembakaran Rumah SAD

Tebo, Gatra.com - Perangkat Desa Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi sangat menyayangkan atas pembakaran rumah Suku Anak Dalam (SAD) kelompok Temenggung Tupang Besak dan Bujang Itam. Pasalnya, di rumah tersebut tempat mereka tinggal dan berteduh.

"Kami tidak diberitahukan atas pembakaran itu, apakah pelakunya dari aparat gabungan penanganan Serikat Mandiri Batanghari (SMB) kemarin atau ada oknum-oknum lain yang telah membakar semua rumah-rumah SAD," kata Sekretaris Desa Sungai Paur, Sugino saat dikonfirmasi Gatra.com di rumahnya, Senin (12/8).

Baca Juga: Usai Audensi dengan Kapolda Jambi, Rumah 20 KK SAD Dibakar

Sepengetahuan Sugino, warga SAD kelompok Temenggung Tupang Besak dan Temenggung Bujang Itam tidak terlibat dengan kelompok SMB. Bahkan sebagian besar warga SAD dari kelompok tersebut telah memiliki Kartu Tanda Kependudukan (KTP).

"Artinya mereka adalah warga Desa Sungai Paur. Hendaknya janganlah rumah mereka dibakar juga. Seharusnya kita sama-sama menetralisir mana yang ikut SMB dan mana yang tidak," ujar Sugino.

Baca Juga: Setelah Rumahnya Dibakar, Sekarang Kebun Milik SAD Ditebang

Sugino mengatakan selama ini warga SAD dengan warga Desa Sungai Paur sudah lama bergabung, sudah lama akrab dan tidak ada masalah antara warga desa dengan SAD. "Karena kami tahu, sebelum SMB ada, mereka sudah lama tinggal di sana. Bahkan Temenggung Bujang Itam sudah ada sebelum ada desa ini," ujarnya.

Sugino berharap agar warga SAD kembali dibina. "Harapan kami kepada semua pihak agar SAD ini bisa kembali ke tempat semula yang memang sudah dialokasikan untuk mereka, dan ada pembinaan baik dari pemerintah maupun dari pihak perusahaan agar warga SAD itu tidak terlantar lagi," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Pjs Kades Sungai Paur, Suhardi. Selaku pemerintah desa dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi SAD saat ini. "Mereka (SAD) itu juga manusia yang mempunyai hak yang sama dengan kita. Mereka punya hak hidup layak seperti kita ini," kata Suhardi.

Suhardi berharap agar SAD tersebut kembali beraktivitas di lokasi semula yang telah mereka tempati sejak dahulu. Kepada pelaku pembakaran rumah SAD, dia berharap agar bisa bertanggungjawab atas pembakaran itu.

538