Tebo, Gatra.com - Empat orang warga Suku Anak Dalam (SAD) di Sungai Ibul Desa Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat atau di Distrik VIII PT Wira Karya Sakti (WKS) Jambi, saat ini kondisinya sangat kritis.
Pantauan Gatra.com, tubuh keempat orang SAD ini kondisinya sangat lemah dan kurus. Mereka tidak mau makan pasca suaminya ditahan bersama pengurus dan anggota Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di Polda Jambi.
Baca Juga: Sebanyak 12 KK Suku Anak Dalam Terancam Mati Kelaparan
Tidak itu saja, beberapa orang anak mereka yang masih balita juga tampak tidak terurus. "Sudah bingung. Dibujuk seperti apa pun sudah kami lakukan. Tapi mereka tetap tidak mau makan. Kalau pun mau makan hanya sedikit, itu pun karena kami paksa," kata Temenggung Bujang Itam di Sungai Ibul, Senin (12/8).
Kondisi ini dibenarkan oleh Pendamping SAD, Ahmad Firdaus. Selain tidak mau makan kata dia, faktor yang membuat keempat SAD tersebut kritis adalah karena mereka sudah tidak punya tempat tinggal. "Rumah mereka dibakar. Jadi mereka tinggal di kebun-kebun dan hutan. Iru sangat rentan terhadap kesehatan mereka," ujarnya.
Baca Juga: Pasca Insiden SMB, Warga SAD di Tebo Terus Bersedih
Sekarang kata Firdaus lagi, mereka melihat kebun yang telah mereka tanam dirusak. "Itu juga yang menambah beban pikiran mereka sehingga kondisinya semakin kritis," kata Firdaus.
Baca Juga: Dengar Kabar akan Ditangkap, Banyak Warga SAD Lari ke Hutan