Surabaya, Gatra.com - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merancang sepeda listrik yang ramah lingkungan. Sepeda bernama Mecha-Electric Bike (MEL-BIKE) bisa menjadi salah satu alternatif kendaraan di masa mendatang.
Ketua tim, Muhammad Rizqi Mubarok mengatakan, MEL-BIKE diciptakan tidak hanya sebagai sepeda listrik yang dapat dikayuh, namun juga hasil kayuhan sepedanya dapat menjadi pengisi daya baterai sepeda.
Ketika pengendara letih, lanjut Mubarok, dapat mengganti ke fitur motor listrik dengan cara di-switch agar dapat digunakan seperti motor pada umumnya.
Dibandingkan sepeda listrik MIGO, MEL-BIKE memiliki kelebihan tersendiri. “Jadi di sini, ada energi daur ulang yang dapat dimanfaatkan lagi,” kata Mubarok.
Bersama dua rekannya, Misbachul Falach, dan Pramitha Yuniar, membuat inovasi sepeda hybrid yang dapat dijalankan dengan dua sistem. Yakni gabungan sepeda mekanik (kayuh) dan elektrik (motor).
Dengan penumpang berbobot 60 kilogram, MEL-BIKE bisa bergerak melaju 30 kilometer per jam. Sepeda ini dapat diisi baterainya dari keadaan kosong hingga penuh dalam waktu kurang lebih 37 jam. Baterai motor MEL-BIKE juga dapat diisi melalui port charger ke stop kontak.
Sepeda listrik ini juga menyediakan USB charger. “Sehingga ketika berkendara dapat mengisi handphone dengan mudah,” tegasnya.
Mubarok bersama dua temannya terinspirasi dari kondisi polusi di Indonesia, khususnya Jakarta yang kini dinobatkan sebagai salah satu kota dengan polusi udara terparah di dunia. Mubarok tidak ingin nantinya seluruh wilayah Indonesia juga bernasib serupa.
“Dari hal itulah, masyarakat dan pemerintah harus mulai serius beralih menggunakan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan seperti MEL-BIKE kami,” tandasnya.
Reporter: Abdul Hady JM
Editor: Abdul Rozak