Jakarta, Gatra.com - Anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri menyampaikan kriteria ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang ideal.
"Kalau saya ditanya kriteria pimpinan MPR secara normatif jujur, adil dan yang paling penting harus mengetahui visi, misi untuk bangsa dan negara ini ke depan, khususnya di dalam memegang pimpinan MPR ini," katanya di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (12/8).
Namun, menurut anak ketiga Bung Karno, yang terpenting bukanlah kriteria pimpinan, tetapi tugas dari lembaga legislatif segara perlu diperjelas.
Saat ini menurut Rachma, tugas dari MPR tidak jelas apakah sebagai lembaga eksekutif atau sebagai lembaga legislatif.
"MPR kita ini kalau saya umpamakan ibarat macan ompong, karena setelah diamandemen empat kali. Pada tahun 2001 zamannya Megawati itu, itu fungsi dari MPR itu sudah berubah total. Dia bukan lembaga tertinggi negara lagi dan bahkan dalam tupoksinya dari MPR itu sendiri sudah nggak ada," jelasnya.
Rachma melajutkan, MPR dalam sistem kamar legislatif pun tidak jelas apakah menggunakan sistem legislatif uni kameral (satu kamar) dwi kameral (dua kamar) atau tri kameral (tiga kamar), karena MPR, DPR, dan DPD punya fungsi yang sejajar.
"Karena MPR sekarang boleh dikatakan dibilang join session juga ga jelas ya, di sini ada DPR dan DPD, dan masing-masing itu sejajar. Jadi itu yang jadi pertanyaan besar, apakah masih mau dipertahankan sistem ketatanegaraan yang nggak jelas ini," tuturnya.