Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Pemilihan Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi tahun 2019. Hal tersebut juga dimaksudkan untuk menyukseskan visi Presiden Joko Widodo yang akan melakukan peningkatan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Supriano mengatakan bahwa fokus pemerintah untuk membangun kualitas sumber daya manusia, dapat diwujudkan dari langkah peningkatan guru dan tenaga kependidikan.
"Peningkatan guru dan tenaga kependidikan harus terus dipacu. Untuk itu, kegiatan pemiliahn GTK berprestasi dan berdedikasi merupakan langkah konkret menyukseskan visi Pemerintah pada pembangunan manusia dan semangat HUT ke-74 RI SDM Unggul Indonesia Maju," ungkapnya saat ditemui pada sesi konferensi pers di Gedung Kemendikbud, Senayan, Senin (12/8).
Lebih lanjut, Supriano mengatakan pemilihan guru dan tenaga pendidik Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 secara total akan diikuti oleh 908 orang Guru dan Tenaga Kependidikan dari 34 provinsi, namun hingga saat ini berdasarkan data Kemendikbud baru 694 orang yang mengonfirmasikan kehadiran.
Pada tahun ini mata lomba dibagi menjadi 28 kategori. Kategori tersebut memisahkan tiap jabatan fungsional dan jenjang pendidikan. Jadi akan ada kategori Guru, Kepala Sekolah, Pengawas jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, Berprestasi, sesuai fungsi dan jenjang pendidikannya. Termasuk Guru Berprestasi Sekolah Luar Biasa dan sekolah inklusif lain, Ungkapnya.
Selain mengapresiasi guru dengan kompetensi komplit, terdapat pula kategori guru berdedikasi di daerah khusus. Mereka yang tergabung dalam kategori ini adalah guru yang menjalankan peran dan fungsinya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kami menyebut kategori ini sebagai daerah khusus. Dalam kategori ini yang dinilai bukan sekedar prestasi, kemudian juga ketegori berdedikasi, dimana para guru yang mengabdi di daerah 3T mendapat apresiasi dari negara," ungkap Supriano.