Home Ekonomi Devaluasi Yuan Tidak Pengaruhi Ekspor Indonesia

Devaluasi Yuan Tidak Pengaruhi Ekspor Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Devaluasi Yuan dinilai sebagai mekanisme pemerintah Cina untuk mendorong keperluan dagangnya, terutama sektor ekspor. Hal ini dilakukan sebagai respon kenaikan tarif 10% yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Namun, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa devaluasi tersebut dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia.

“Kalau kita lihat perdagangan kita terhadap Cina tidak terpengaruh banyak dari sisi Yuan. Karena, memang porsi Indonesia bukan ditentukan dari sisi nilai tukar,” ujarnya ketika ditemui wartawan usai acara Structural Transformation Through Manufacturing Sector Development for High and Suistainable Economic Growth di Jakarta, Senin (12/8).

Ia menjelaskan, salah satu hal yang akan berdampak ialah kepada sisi permintaan atau kualitas produk ekspor itu sendiri. "Jadi, transaksi ekspor dan impor kita memang tidak begitu terkait banyak dengan devaluasi mata uang," tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo juga angkat bicara terkait pengaruh devaluasi Yuan terhadap perekonomian Indonesia. Ia mengatakan bahwa hal itu memang harus dicermati, dengan prioritas utama ialah menyakinkan para investor.

“Jadi sangat perlu, melalui sinergi kebijakan antara pemerintah, BI, OJK, dan dunia usaha yang sangat kuat,” jelasnya ketika ditemui wartawan, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/8). Hal tersebut guna menjaga stabilitas makroekonomi, baik inflasi, nilai tukar, pengendalian Current Account Deficit (CAD), dan sistem keuangan Indonesia.

 

193