Home Politik Haikal Hassan: Ijtimak Ulama Tak Menolak Pemerintah Terpilih

Haikal Hassan: Ijtimak Ulama Tak Menolak Pemerintah Terpilih

Jakarta, Gatra.com - Anggota Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPF-U) Ustadz Haikal Hassan menanggapi salah satu poin keputusan dari ijtimak ulama IV, yang menolak pemerintahan terpilih.

Menurutnya maksud dari poin tersebut bukanlah menolak secara terbuka, namun lebih pada menjaga jarak. Artinya dari poin tersebut, ulama memantapkan menjadi oposisi dan akan memantau proses jalannya pemerintahan oleh pejabat terpilih saat ini.

"Bukan tidak mengakui, jangan salah. Coba baca ulang kalimatnya, menjaga jarak. Kenapa jaga jarak, Karena kita tetap milih oposisi. Tolong jaga jarak diartikan sebagai oposisi, kita menjaga jarak artinya bisa memantau. Kalau ada di dalam enggak bisa," kata Haikal kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (12/8).

Haikal meminta masyarakat jangan terlalu alergi dengan arti dari keputusan ijtimak ulama IV, yang lalu. 

“Terjemahannya itu, bukan tidak mengakui, kalau tidak mengakui bagaimana kita merdeka, masa kita bisa berdiri sendiri, bukan begitu," kata Haikal.

Sebagai informasi, Ijtimak Ulama IV yang digelar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor Senin (5/8) memutuskan menolak pemerintahan terpilih sebab menurut pembahasan dalam Ijtimak tersebut, Jokowi - Ma'ruf Amin terpilih berdasarkan kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif dan brutal.

"Dengan ini Ijtimak Ulama dan Tokoh ke IV memutuskan, menolak Kekuasaan yang berdiri [di] atas dasar kecurangan dan kezaliman, serta mengambil jarak dengan kekuasaan tersebut," ujar Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak saat membacakan keputusan Ijtimak.

5300

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR