Caracas, Gatra.com - Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido mengatakan, pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro sedang bersiap untuk membubarkan legislatif yang dijalankan oposisi. Guaido menyatakan oposisi berencana melaksanakan pemilihan legislatif baru. Hal ini tentu akan berpotensi meningkatkan krisis politik di Venezuela.
Guaido yang menjabat Kepala Kongres Legislatif mengatakan, keputusan Maduro akan disampaikan hari ini, Senin (12/8) waktu setempat oleh Majelis Konstituante. Majelis ini dikendalikan oleh Partai Sosialis yang berkuasa. Guaido menambahkan, langkah ini akan membuat lebih banyak penangkapan para legislator.
Langkah ini juga bisa memantik kritik terhadap Maduro di kancah global dan dapat menghentikan mediasi Norwegia untuk mencapai kesepakatan antara pemerintah dan oposisi Guaido di tengah kebuntuan politik Venezuela.
"Besok mereka berniat membubarkan parlemen, mengadakan pemilihan baru parlemen secara ilegal, bahkan memulai penangakapan massal terhadap para legislator," kata Guaido melalui sebuah video yang tersebar di Twitter, dilansir Reuters, Senin (12/8).
"Jika mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan, tentu ini akan meningkatkan konflik," sambung Guaido.
Kepala Majelis Konstituante dari Partai Sosialis terbesar kedua, Diosdado Cabello mengatakan melalui Twitter, sesi pembubaran legislatif direncanakan untuk besok. Kali ini Cabello justru mengejek Guaido dengan mengatakan, "Jika Anda takut, belilah seekor anjing."
"Sepertinya kita sedang mengalami krisis keadilan dan cacing-cacing pengkhianat ini yang pergi dalam penyerbuan," tulis Cabello.
Guaido yang meminta konstitusi pada Januari lalu untuk menjadi presiden Venezuela mengatakan, banyak kepalsuan atas terpilihnya Maduro sebagai presiden Venezuela di 2018. Di sisi lain, Guaido telah diakui oleh lebih dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), sebagai presiden sah Venezuela.
Sementara itu, para pendukung pemerintah telah melakukan serangan di luar markas majelis dalam beberapa bulan terakhir. Setidaknya 21 deputi telah meninggalkan negara itu, sebagian ditangkap, dan yang lain meminta suaka di kedutaan untuk menghindari penahanan.
Maduro mengatakan Guaido akan diadili karena mendukung putaran terakhir sanksi AS. Maduro juga meminta Cabello pekan lalu untuk memulai serangan terhadap pengkhianat di legislatif negara ini.