Home Kesehatan Peneliti Temukan Sensor Pendengar Untuk Sembuhkan Luka

Peneliti Temukan Sensor Pendengar Untuk Sembuhkan Luka

Edinburgh, Gatra.com - Para peneliti dari Universitas Heriot-Watt mampu menciptakan sensor elektronik kecil, yang dapat mendengar apa yang terjadi di bawah jaringan luka. Sensor itu, kata ketua peneliti, Dr Michael Crichton, diciptakan untuk membantu proses penyembuhan luka, dengan cara mendengarkannya.

"Jika kita bisa meletakkan sensor di permukaan jaringan, di sekitar luka atau pada luka itu, bisakah kita benar-benar mengukur apa yang terjadi? Jika kita bisa melakukan itu, itu akan memberi tahu kita, apakah luka itu semakin membaik atau tidak," ujar Crichton, seperti dikutip BBC, Senin (12/7).

Lebih lanjut, Crichton menjelaskan, metode utama untuk mengetahui seberapa baik proses penyembuhan luka, adalah dengan membuka perban dan memeriksa luka itu sendiri. Namun, dengan adanya teknologi ini, dokter tidak perlu lagi membuka perban, karena ada perban khusus yang digunakan untuk memeriksa luka dengan metode ini.

Baca Juga: Anggap Bom Mainan, Anak Balita Akhirnya Tewas Kena Ledakan

Mengenai cara kerja teknologi ini, sensor yang berukuran tidak lebih besar dari sebutir gula itu, melacak jaringan-jaringan yang terluka, melalui gelombang suara yang dikeluarkannya. Untuk kemudian menerima gelombang suara itu kembali.

"Apa yang ingin kita lakukan, pada dasarnya adalah mengambil komponen kecil yang akan bergetar dan mengirimkan gelombang kecil. Pada akhirnya, kami membiarkan suara itu berpindah melalui jaringan," tutur dia. 

Dari gelombang suara yang diterima itulah, kemudian dapat diketahui seberapa cepat suara ditransmisikan. Sehingga, dari situ dapat diketahui pula seberapa kuat jaringan yang terluka dan bagaimana pengobatan terhadap luka yang belum sembuh sepenuhnya.

Baca Juga: Uji Coba Rudal Picu Ledakan, Tewaskan Ahli Nuklir Rusia

Dengan adanya teknologi baru ini, ada potensi baru untuk terapi penyembuhan luka. Tidak hanya pada luka ringan di permukaan kulit saja, seperti yang disebabkan oleh goresan, operasi, dan sebagainya. Namun juga dapat digunakan untuk menhembuhkan luka pada organ dalam akibat kanker.

"Pekerjaan kami pada respon imunologis selama penyembuhan tercermin dalam perubahan mekanis. Apa pun yang menggabungkan ini memiliki potensi untuk terapi baru," pungkas Crichton.

 

 

196