Surabaya, Gatra.com - Transportasi bawah tanah (subway) yang akan dibangun Pemkot Surabaya bisa menjadikan Surabaya sebagai kota penghubung.
Pengamat Transportasi Publik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Gigih Prihantono mengatakan prinsip dari transportasi publik adalah sebagai penghubung atau konektifitas.
Menurut dia, Surabaya seharusnya kembali ke fungsi awal sebagai kota penghubung. Penggunaan transportasi publik tidak hanya digunakan oleh warga Surabaya, melainkan juga dari luar yang bekerja di tengah kota.
Subway juga harus menghubungkan pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah yang belum terjangkau pemerataan pembangunan. Sehingga, bukan sekadar sarana transportasi modern, tetapi juga menghubungkan antarzona perekonomian.
“Itulah kenapa Surabaya sudah butuh transportasi umum modern. Tapi tidak dalam bentuk trem. Melainkan transportasi yang juga menghubungkan antar zona perekonomian. Subway lebih efektif dari trem,’’ kata Gigih di Surabaya, Senin (12/8).
Dengan demikian, fungsi transportasi publik akan terintegrasi dengan pembangunan perekonomian di wilayah yang masih kosong. Sehingga, tidak selalu berpusat di tengah kota.
’’Jika tidak bisa menghubungkan lebih baik membangun feeder saja atau merevitalisasi angkutan umum,’’ tandas Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini.
Pemkot Surabaya tengah berencana membangun moda transportasi modern subway sebagai alternatif menekan kepadatan kendaraan atau kemacetan lalu-lintas.
Gagasan tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana. Whisnu mengatakan, transportasi modern itu nantinya tidak hanya sekedar sarana publik, melainkan juga sebagai sarana pengubung antarzona perekonomian.
Reporter: Abdul Hady JM
Editor: Abdul Rozak