Home Gaya Hidup Produk Tradisional Sulawesi Tengah Ini Sudah Sangat Langka

Produk Tradisional Sulawesi Tengah Ini Sudah Sangat Langka

Jakarta, Gatra.com - Suara pukulan kayu di Taman Ismail Marzuki, menarik perhatian pengunjung Festival Masyarakat Adat 2019. Suara tersebut berasal dari stan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Sulawesi Tengah. Terlihat seorang perempuan tengah memukul sesuatu.

Perempuan paruh baya tersebut bernama Jailala, asli masyarakat adat Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Proses yang dilakukan oleh Jailala adalah proses pengolahan kulit kayu dengan cara tradisional.

Nama produk kulit kayu ini, kata Jailala, untuk yang masih basah adalah Nantutu dan untuk yang sudah jadi bernama Ivo. Proses pengolahan kulit kayu secara tradisional ini sudah sangat langka. Memang tradisi di Desa Pandere perempuan yang melakukan pengolahan kulit kayu ini.

"Ini sudah langka bang, coba saja cari lagi udah jarang yang bikin," kata Jailala kepada Gatra.com, Minggu (11/8).

Jailala memukul kulit kayu malo dengan alat bernama ikek. Kulit kayu pohon malo sudah direndam sebelumnya, selama kurang lebih seminggu hingga cukup lunak untuk dipukul dan sampai melebar menjadi serat bahan. Untuk proses memukul ini, Jailala hanya membutuhkan waktu dua jam saja.

Nantinya setelah sudah terbentuk menjadi bahan, akan dilakukan lagi perendaman selama dua malam. "Peras cuci kasih air, rendamqpakai daun mengkudu," katanya lagi.

Setelah menjadi suatu bahan dan kering, Jalilala mengatakan, kulit ivo ini bisa diolah menjadi berbagai produk. "Bikin rompi, dompet, pengikat kepala," ucapnya.

Namun, Jailala mengatakan kulit ivo ini tidak bisa dicuci dan terkena air terlalu sering. Hal tersebut nantinya bisa merusak tekstur kain.

 

 

514