Jakarta, Gatra.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis realisasi investasi sepanjang 2019 akan menembus double digit. Diperkirakan realisasi investasi nanti berada di angka belasan persen.
Meski begitu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani menyebut investasi di Indonesia sulit tumbuh dua digit. Apalagi, kondisi global sedang dirundung ketidakpastian.
Permasalahan yang utama sulitnya investasinya ke Indonesia, masih soal regulasi. Padahal, menurutnya, investasi di Vietnam sudah mencapai titik maksimal, sehingga seharusnya para investor mencari negara baru untuk berinvestasi.
"Kalau Vietnam kapasitas (investasi) sudah penuh. Jadi kita punya kesempatan, relokasi dari Cina terkait trade war potensi besar sekali. Tetapi balik lagi kita regulasinya seperti apa. Kemenko Ekonomi harus pada posisi bisa mengkordinasikan itu semua," kata Hariyadi kepada Gatra.com, Ahad (11/8).
Hariyadi menambahkan dari 16 paket ekonomi belum efektif merangsang kinerja ekonomi dalam negeri. Pemerintah diminta kembali mengkaji paket ekonomi yang tidak sejalan dan menimbulkan masalah.
Beberapa kebijakan paket ekonomi yang belum banyak dijalankan antara lain diskon listrik pada saat jam low antara jam 21.00-06.00 pagi.
"Terus katanya gas, mau dikasih US$6 juga belum. Catatan juga terkait bongkar muat barang atau dwelling time memang kalau keluar dari lini satu cepat. Tapi kalau secara biaya bagaimana. Itu juga dari pertanyaan juga harus di-review," jelasnya.