Batam, Gatra.com – Tak kurang dari 750 orang lelaki berambut cepak dan perempuan berambut pendek berbaur di Pantai Payung, Batu Besar, Nongsa, Batam Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (9/8).
Mereka menyisir tiap sudut pantai sepanjang 500 meter itu. Apa saja yang nampak mengganggu pandangan mata dan membahayakan, dipungut, terutama beling dan benda tajam lain hingga sampah plastik. Kalau ada yang musti diperbaiki, ya diperbaiki.
Tak butuh waktu lama, pantai yang paling digandrungi masyarakat saat akhir pekan itu dinyatakan aman dan kelihatan bersih. Itulah upaya yang dilakukan Mapolda Riau dalam sebuah karya bhakti untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto sendiri yang langsung memimpin karya bhakti itu. Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. S. Erlangga mengatakan, karya bhakti itu dilakukan untuk mengantisipasi bertebarnya sampah plastik, beling dan benda tajam lain yang bisa membahayakan masyarakat yang berwisata di Pantai itu.
"Pantai ini sangat digemari oleh pengunjung yang datang saat akhir pekan bersama keluarga," katanya kepada Gatra.com, Sabtu (10/8).
Lantas kenapa karya bhakti Polda Kepri justru membersihkan pantai? "Wilayah Provinsi Kepulauan Riau ini kan 96 persen perairan yang harus dijaga bersama. Biar memberi manfaat bagi masyarakat," katanya.
"Sebab lautan kita memiliki potensi sumber daya alam untuk dimanfaatkan, salah satunya adalah pantai sebagai objek wisata,” tambahnya.
Mewakili pimpinan, Erlangga menyampaikan apresiasi yang tinggi serta ucapan terima kasih kepada seluruh personel yang terlibat dalam pembersihan pantai payung itu. "Semoga apa yang kami lakukan ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang berkunjung ke pantai di Kepri," harapnya.