Palembang, Gatra.com – Komoditas kelapa (kopra) yang juga menjadi potensi unggulan Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki produksi yang cukup tinggi. Setahun, Sumsel bisa memproduksi 57 ribu ton/tahun yang kini telah menembus pasar dunia.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP), Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan Sumsel memiliki luasan tanaman kelapa (kopra) yang cukup menjanjikan yakni berkisar 65.878 ha, pada tahun 2017. Jumlah luasan itu, menghasilkan produksi sekitar 57.298 ton/tahun. “Dengan jumlah produksi itu, maka rata-rata per kabupaten/ kota di Sumsel mampu menghasilkan 1,13 ton/tahun buah kelapa. Data ini memperlihatkan, kelapa sangat bagus dikembangkan,” ujarnya.
Dari data yang sama, penghasil buah terbesar di Sumsel, tersebar di kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, OKU dan Musi Rawas. Jumlah petani di empat kabupaten tersebut juga mencapai angka lebih 30.000 Kepala Keluarga (KK). Dari sisi produksi, penghasil terbesar berasal dari kabupaten Banyuasin yang mencapai 44 ribu ton pertahunnnya.
“Di Sumsel ada perusahaan yang mengelola buah kelapa segar menjadi santan. Ini menjadi serapan atas produksi buah kelapa di Sumsel, dan perusahaan ini sudah berhasil tembus ke pasar China an lainnya, sejak akhir tahun lalu,” ungkapnya.
Diketahui, perusahaan yang disebut mengekspor olahan buah kelapa tersebut ialah PT. Kelapa Puncak Nusantara. Perusahaan ini mengolah buah kelapa segar menjadi santan beku yang diekspor ke China. Di China, buah kelapa banyak dipergunakan sebagai produk makanan dan minuman diantaranya coconut juice, serta santan juga dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan dan kue kemasan.
"Hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa komoditas pertanian kita khususnya di Sumsel, telah mampu berdaya saing di pasar internasional,” pungkasnya.
PT Kelapa Puncak Nusantara telah mengekspor produk hasil kelapa berupa santan kelapa beku mencapai 757.740 kg atau 757,7 ton dengan frekuensi pengiriman sebanyak 16 kali dengan nilai barang Rp. 2,8 miliar. Lalu, pada November dan Desember tahun lalu, melakukan 4 kali ekspor dengan volume 228.740 Kg atau setara Rp.928 juta. Bulan Februari sampai 31 Juli telah 12 kali ekspor dengan volume ekspor 529.000 kg atau senillai Rp 1,9 miliran dengan negara tujuan ekspor ialah China, Hongkong dan Thailand.
Pada Sabtu (8/9), Perusahaan ini melepas ekspor santan kelapa sebanyak tiga kontainer dengan setara 79.200 Kg dengan tujuan Haikou, China dan satu kontainer setara 12.600 kg dengan tujuan Hongkong total nilai Rp. 1 miliar yang dihadiri langsung Gubernur Sumsel, Herman Deru.