Shanghai, Gatra.com - Pemerintah Cina telah menyatakan peringatan merah (bahaya) badai topan menuju pantai timur. Badai Lekima saat ini melanda Taiwan dengan kecepatan lebih dari 190 km/jam dan diperkirakan akan sampai di Provinsi Zhejiang, Cina pada Sabtu (10/8).
Dilansi BBC, Jumat (9/8) menurut Kementerian Bencana Alam Cina, tim penanganan bencana darurat telah dikerahkan ke wilayah itu guna memberikan bantuan. Ribuan orang di pantai Shanghai diperingatkan untuk bersiap mengungsi.
Lekima, yang merupakan topan kesembilan pada 2019 ini menguat menjadi topan besar pada Rabu malam (7/8), tetapi pemerintah Taiwan berhasil menurunkannya menjadi topan biasa.
Peringatan banjir telah dikeluarkan untuk bagian timur Sungai Yangtze Cina dan Sungai Kuning hingga Rabu. Selain itu, Provinsi Jiangsu dan Shandong juga bersiaga.
Kapal-kapal pesiar telah diberitahu untuk menunda kedatangan mereka di Shanghai. Bahkan, beberapa layanan kereta telah ditangguhkan selama akhir pekan.
Beijing juga telah membatalkan beberapa kereta api yang menuju dan dari wilayah Yangtze.
Lekima melewati utara Taiwan pada Jumat (9/8), menyebabkan pembatalan penerbangan dan penutupan sekolah serta kantor. Menurut laporan media setempat, lebih dari 40.000 ribu rumah telah dilakukan pemadaman listrik dan layanan kreta api cepat ditunda.
Badai besar datang sehari setelah Taiwan bagian timur dilanda gempa berkekuatan 6.0 SR. Para ahli mengatakan bahwa risiko tanah longsor yang dipicu oleh gempa tersebut lebih besar kemungkinannya disebabkan oleh topan yang membawa 900mm (35 inci) hujan di pegunungan utara Taiwan.
Lekima juga membawa hujan lebat dan angin kencang ke barat daya Jepang pada Jumat (9/8). Badai ini memutuskan aliran listrik di 14.000 rumah.
Biro cuaca Cina mengatakan Lekima diperkirakan akan semakin melemah pada saat tiba di Cina. Negara ini memiliki sistem peringatan kode warna empat tahap, dengan warna merah mewakili cuaca paling parah.