Jakarta, Gatra.com – Banyak anggapan yang menyimpulkan, bahwa ibu pengidap HIV masih boleh menyusui bayinya. Namun, hal tersebut disanggah oleh Konselor Laktasi Klinik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Dr. Ameetha Drupadi.
“Beberapa tahun belakangan ini, di rumah-rumah sakit, standar SOP-nya itu, kalau ada ibu yang HIV, tidak disarankan untuk menyusui,” katanya saat acara Empower Parents Enable Breastfeeding di Kantor KPPPA, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Namun, baru-baru ini, lanjutnya, WHO mengeluarkan penelitian yang mengatakan kalau ibu pengidap HIV masih bisa menyusui asalkan secara permanen, tidak boleh berhenti sampai 2 tahun karena anti gennya masuk terus ke bayi dan menjadi kebal.
Sayangnya, dokter-dokter di Indonesia masih belum bisa memastikan keamanan untuk ibu pengidap HIV menyusui bayinya.
“Masih banyak dokter-dokter yang meragukan hal itu. Ketika ibu pengidap HIV menyusui, ada virus yang keluar dari air susu ibu (ASI). Tetap kita lebih menyarankan untuk tidak menyusui untuk mencegah risiko penularan,” imbuhnya.