Pontianak, Gatra.com - Akibat pekatnya kabut asap di Kabupaten Mempawah berdampak pada peningkatan penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dalam tiga bulan terakhir ini.
Data Puskesmas Sungai Purun Kecil mencatat terjadi peningkatan penderita ISPA yang cukup tinggi yaitu 30 kasus pada bulan Mei dan Juni meningkat menjadi 37 kasus di bulan Juli.
"Sedangkan Agustus baru 8 hari saja terjadi 21 kasus belum termasuk laporan dari Pustu dan Polindes," ucap Alberta Maysaleni, Kepala TU Puskesmas Sungai Purun Kecil, pada Jumat Sore (9/8).
Untuk mengantisipas meningkatnya penderita ISPA, pihak Puskesmas memberikan masker kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan.
Kepala BPBD Mempawah, Hermansyah menyebutkan dalam 15 hari pemantauan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Mempawah sangat memprihatinkan.
"Data terakhir di tanggal 9 Agustus ini mencapai 470 hektare lahan terbakar," katanya.
Dirincikan Hermansyah, lahan yang terbakar ini tersebar di Desa Sejegi seluas 300 hektare, Desa Anjungan Dalam 150 hektare, Desa Rasau 10 Hektare, Desa Galang 5 hektare, dan Jungkat 8 hektare.
"Kami sudah bersinergi dengan instansi terkait untuk turun ke lapangan memadamkan api, karena sporadis seperti ini menjadi kendala, karena alat dan petugas terbatas," ujarnya.
Selain kedalaman gambut yang cukup dalam mencapai lebih dari enam meter, ia menyebutkan angin kencang menjadi kendala api susah dipadamkan saat penyemprotan dengan air. Sekalipun sudah padam, api dapat mudah hidup kembali karena kuatnya hembusan angin.
"Ini kalau hujan baru bisa tuntas padamnya," ucapnya.
Hermansyah mengatakan pihak mendata tanah milik siapa yang terbakar, dan akan menganjurkan untuk ditanam sawit atau sesuai dengan tanah gambut seperti pinang, nanas, ataupun karet.
"Kalau ada tanaman, pemilik tanah bisa menjaga agar tidak terbakar," tuturnya.
Hermansyah menyebutkan dalam Karhutla kali ini ada tujuh warga dari dua KK yang mengungsi sementara dari Dusun Telayar, Desa Sejegi, yang saat ini merupakan lokasi terbesar Karhutla di Mempawah.
"Kemarin dari Dinas Kesehatan memeriksa 30 warga di Desa Telayar, dan dinyatakan 80 persen warga menderita ISPA," katanya.