Sanur, Gatra.com - Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2015-2020, Hasto Kristiyanto, tidak ingin berspekulasi soal sosok yang bakal menempati posisi itu di periode baru PDIP, 2019-2024. Sejauh ini hanya ada dua nama kuat yang bakal duduk sebagai Sekjen yaitu Ahmad Basarah dan Hasto sendiri.
Menurut Hasto, wewenang menentukan orang nomor dua di partai banteng ada di tangan Megawati sebagai ketua umum baru. "Nanti bu ketua umum ya," singkat Hasto di arena kongres, Grand Inna Beach, Jumat (9/8).
Menurut Hasto, rekannya Ahmad Basarah memiliki segudang pengalaman berpolitik sehingga bisa menduduki posisi Sekjen. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI hingga gelar akademis yang mumpuni. Target sebagai partai pelopor di Indonesia, PDIP tentu memerlukan sosok seperti ini.
Lantas bagaimana jika Megawati mempercayakan dirinya lagi sebagai sekjen? Mengingat dalam sejarahnya, PDIP tidak pernah memiliki seorang sekjen yang menjabat selama dua periode berturut-turut.
Hasto menjawabnya diplomatis. Apapun penugasan yang diberikan ketua umum maka setiap kader harus menerimanya. Tidak hanya sekjen, menjadi pejabat di anak ranting pun siap dijalankan Hasto.
"Jadi anak ranting tidak kalah terhormat. Karena ibu selalu menegaskan sebagai petugas partai kita punya tanggungjawab yang sama, kewajiban yang sama dalam menjaga citra partai, Kalau urusan sekjen atau anak ranting itu kita tidak pernah membedakan pangkat politik," ungkap dia.
Soal AD/ART yang memperbolehkan jabatan sekjen dua kali berturut-turut, Hasto tidak tahu pasti sebab tengah dibahas dalam kongres. Pun kewenangan merubah atau menyusun AD/ART ada di peserta utusan.
"AD/ART kan belum dibahas, AD/ART nanti kita tunggu hak anggota. Saya sudah tidak punyak hak dalam menyampaikan kebijakan karena sudah demisioner, utusan yang punya kedaulatan," terang dia.