Sanur, Gatra.com - Spekulasi nama menteri yang bakal disodorkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke Presiden Jokowi semakin mencuat pasca pidato politik yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8).
Meski tak menyebutkan nama menteri yang disodorkan, Megawati blak-blakan soal "jatah" pos kementerian yang harus diterima PDIP. PDIP terang Mega layak mendapatkan kursi menteri paling banyak pada periode pemerintahan mendatang.
Politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sikap Mega memang tidak pernah slintutan dalam menghadapi berbagai isu atau spekulasi politik. Termasuk siapa saja yang akan disodorkan PDIP sebagai menteri Jokowi.
"Bu Mega kalau menyampaikan sesuatu tidak pernah slintutan (sembunyi-sembunyi). Slintutan itu jalan belakang. Langsung declare di depan umum. Di sidang kongres lagi," tegas Djarot di arena Kongres PDIP, Bali.
Ia mengatakan porsi besar PDIP dalam kabinet adalah hal lumrah karena prestasinya sebagai partai pemenang Pemilu 2019. Hal itu bukan dilandaskan atas kepentingan partai melainkan untuk bangsa dan negara.
"Karena kekuasaan itu harus di dharmabaktikan, harus dikerjakan untuk mewujudkan keadilan sosial. Harus untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Harus membangkitkan kemandirian," katanya.
Lalu, siapa saja usulan menteri dari PDIP?. Mantan Wagub DKI itu tidak bisa memastikannya. Semua keputusan itu, terang Djarot, ada di tangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi di partai. Termasuk di dalamnya kriteria calon menteri baru.
"Sebaiknya (kriteria) tanya ke Ibu (Megawati). Dari Pak Jokowi juga punya kriteria toh? Tapi yang jelas kriteria ideologis, itu yang jadi penting," ucap Djarot.