Home Internasional Uber Rugi US$5,2 Miliar

Uber Rugi US$5,2 Miliar

Jakarta, Gatra.com - Uber Technologies Inc mengalami kerugian sebesar US$5,2 miliar. Pendapatan Uber juga jatuh di bawah target Wall Street. Bahkan, saham Uber sempat turun hingga 6%.

"Apa yang melemahkan kepercayaan investor dan memukul saham Uber dengan keras setelah laporan ini adalah tidak adanya jalan yang jelas untuk menumbuhkan pendapatan dan memangkas biaya," kata Haris Anwar, analis di platform pasar keuangan Investing.com, dikutip dari Reuters, Jumat (9/8).

Baca juga: Dapat Dana Rp14 T dari Toyota dan SoftBank, Uber Siap Jadi Amazonnya Transportasi

Kerugian bersih kuartal kedua Uber tercatat melebar dari kerugian US$878 juta setahun sebelumnya, termasuk US$3,9 miliar biaya kompensasi berbasis saham terkait dengan IPO awal tahun ini dan hampir US$300 juta dalam "apresiasi pengemudi" terkait dengan penjualan saham.

Uber melaporkan bahwa pertumbuhan pendapatan melambat 14% menjadi US$3,2 miliar dan jatuh jauh dari perkiraan analis yang rata-rata memperkirakan di angka US$3,36 miliar. Bisnis inti perusahaan, yakni ride hailing hanya tumbuh 2% menjadi US$2,3 miliar. Pengiriman makanan Uber Eats tumbuh 72% menjadi US$595 juta.

Pemesanan kotor, ukuran total nilai naik mobil, skuter dan perjalanan sepeda, pengiriman makanan dan layanan lainnya sebelum pembayaran kepada pengemudi, restoran, dan biaya lainnya, naik 31% dari tahun sebelumnya menjadi US$15,76 miliar. Adapun sebelumnya rata-rata analis memperkirakan di angka US$15,80 miliar.

Baca juga: Uber Mengincar Careem

Chief Executive Officer Uber, Dara Khosrowshahi, mengatakan dalam sebuah konferensi pers, bahwa Uber tengah merasionalisasi dan telah "semakin membaik" sejak kuartal pertama.

"Tahun ini akan menjadi puncak untuk investasi dan kerugian akan berkurang pada 2020 dan 2021," katanya.

120