Bengkalis, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Bengkalis terus meluas. "Dari Januari hingga sekarang (Agustus), luas lahan yang terbakar sudah mencapai 1.400 hektar, kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis H Tajul Mudarris kepada Gatra.com usai apel siaga Pengendalian dan Pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan di Kecamatan Rupat, Jumat (9/8).
Tajul merinci, karhutla itu tersebar di sejumlah kecamatan seperti kecamatan Bengkalis, Bantan, Batin Solapan, Tualang Mandau dan juga Kecamatan Rupat.
"Kebakaran di Rupat terjadi pada bulan Februari lalu hingga mencapai 600 hektar. Tapi sekarang alhamdulillah, di Rupat nihil kebakaran. Dulu semua mata tertuju ke Rupat, kita tak ingin itu terjadi lagi, beken karena asapnya," kata Tajul.
Untuk penanganan karhutla kata Tajul, pihaknya turun rame-rame, enggak bisa dilakukan oleh BPBD sendiri. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan juga pihak perusahaan, ikut melakukan pemadaman bersama Satgas.
"Alhamdulillah dunia usaha terus ikut membantu kita dalam pemadaman, khususnya PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang sangat responsif terhadap penanggulangan bencana, khususnya kabut asap akibat karhutla," katanya.
Camat Rupat, Hanafi menambahkan, apel siaga yang dilakukan Jumat (9/8) adalah bentuk kepedulian terhadap pencegahan karhutla. "Karena memang prinsipnya adalah mencegah lebih baik dari pada memadamkan api," kata Hanafi.
Lebih jauh Hanafi menyebut, sudah banyak yang dilakukah oleh pihaknya dan Satgas untuk melakukan pencegahan karhutla. "Tadi sudah disampaikan ke kepala desa dan lurah untuk membuat sekat kanal atau kanal bloking serta embung untuk persiapan musim kemarau jika kemarau berkepanjangan," katanya.
Gelaran apel siaga itu juga kata Hanafi sebagai memontum untuk sama-sama berupaya supaya kejadian pada bulan Januari-Februari lalu --- kebakaran hebat di Rupat --- tidak terjadi lagi.
"Alhamdulillah sekarang kalau kita lihat, hotspotnya nihil," ujar Hanafi sumringah.
Hanafi kemudian mengapresiasi keterlibatan perusahaan yang ada di Rupat --- PT SRL --- dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Tahun ini ada dua desa di Rupat; Desa Terkul dan Desa Batu Panjang sudah meneken MoU untuk menjadi desa bebas api.
"Nanti kalau desa berhasil menjaga desanya terhindar dari api, maka desa akan dapat reward hingga Rp100 juta. Reward itu untuk membangun infrastruktur di desa. Ini program yang sangat bagus. Desa akan terpacu untuk menjaga desanya terhindar dari kebakaran," katanya.