Home Ekonomi Tol Ini Hubungkan Sumsel-Bengkulu, Nilai Investasi Rp85,51 T

Tol Ini Hubungkan Sumsel-Bengkulu, Nilai Investasi Rp85,51 T

 

Palembang, Gatra.com – Pemerintah terus membangun infrastuktur jalan tol di Pulau Sumatera, diantaranya yang menghubungkan Sumatera Selatan (Sumsel) dan Provinsi Bengkulu.

PT. Hutama Karya (PT. HK) sebagai perusahaan pembangun (kontraktor) merilis ruas jalan tol yang tengah dipersiapkan guna menghubungkan tol di Simpang Indralaya, Ogan Ilir Sumsel hingga ke Provinsi Bengkulu dengan nilai investasi Rp85,51 triliun.

Manajer Proyek PT. Hutama Karya, Hasan Turcahyo mengatakan pihaknya tengah berkordinasi dengan pemerintah provinsi yang terkena pembangunan jalan tol ini. Kordinasi dilakukan guna mendata (inventaris) luasan lahan yang akan menjadi bagian dari pembangunan ruas jalan tol sepanjang 329,3 Km.

“Kemarin, kami baru berkordinasi dengan Pemprov Bengkulu, hasilnya kita siap mengerjakan saat lahan sudah clean dan clear. Untuk Sumsel juga demikian,” ungkap Hasan di Palembang (8/8).

Adapun tol yang menghubungkan Sumsel dan provinsi Bengkulu terdiri atas tiga ruas, dua ruas tol tersebut berada di Sumsel. Adapun ketiga ruas tol yang akan dibangun tersebut diantaranya Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 119 Km, yang memiliki tiga simpang susun (SS), yakni di Simpang Indralaya, Simpang Prabumulih dan Simpang Muara Enim.

Ruas tol kedua, yakni Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau sepanjang 114,5 km, dengan tiga simpang yakni Simpang Lahat/Merapi, Simpang Musi Rawas dan Simpang Lubuk Linggau. Tol ketiga yakni, Lubuk Linggau, Curup dan Bengkulu dengan panjang 95,8 km yang terdiri dari dua simpang yakni Simpang Kepahiang dan simpang Taba Penanjung.

“Biaya investasi 329,3 km tol mencapai Rp85,51 Triliun dengan delapan simpang susun. Masa konsesinya selama 40 tahun,” terang Hasan.

Dua ruas tol di Sumsel dengan perincian investasi yakni tol Simpang Indralaya-Muara Enim sepanjang 119 km dengan nilai investasi Rp 24,1 triliun yang berasal dari ekuitas (penyertaan modal) pemerintah sebanyak 70% atau sekitar Rp16,8 triliun dan sisanya pinjaman sebesar Rp7 triliun (30%). Ruas jalan ini memiliki jadwal pelaksanaan, mulai dari pengadaan lahan yang ditargetkan selesai 2020 dan kontruksi diselesaikan pada 2022 mendatang.

Sedangkan tol Muara Enim-Lahat-Linggau memiliki nilai investasi Rp23,7 triliun yang terdiri dari 80% atau sekitar Rp19 triliun merupakan ekuitas, dan sisanya ialah Rp4 triliun, berasal dari pinjaman. Adapun, target penyelesaian pembebasan lahan pada 2020 pada ruas seksi Prabumulih-Simpang Indralaya dan pembebasan seksi Muara Enim-Prabumulih pada 2020 mendatang. Pengerjaan kontruksi ditargetkan pada 2023.

“Untuk tol Muara Enim, Lahat dan Lubuk Linggau, sudah terdapat keputusan menteri dan pembahasan mengenai pengusahaan jalan tol tersebut,” pungkasnya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru sempat menyebut faktor infrastuktur juga mempengaruhi investasi di daerah. Karena itu, pembangunan infrastuktur harus dilaksanakan guna menyambung kawasan-kawasan potensial di Sumsel, termasuk pembangunan tol. “Infrastuktur mempengaruhi pilihan dan menjadi syarat investor. Tentu investor akan mencari kawasan dengan infrastuktur yang mendukung dan pemerintah terus membangunnya,” ujar Deru belum lama ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2695