Palembang, Gatra.com – Tersangka pembunuhan sekaligus mutilasi Fera Oktaria, Prada DP diketahui sempat menanyakan harga sewa kapal speedboat ke kawasan perairan kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel.
Keinginan menyewa kapal tersebut terungkap saat anak pemilik penginapan Sahabat Mulia, Nurdin, 29 menjadi saksi dalam persidangan Prada DP, di Pengadilan Militer 04-10 Palembang, Kamis (9/8).
Dalam kesaksiannya, Nurdin menuturukan, ia dua kali bertemu Prada DP di penginapan tersebut. Awalnya, saat Prada DP tiba-tiba turun dari kamar yang disewanya, di nomor 6, dan langsung duduk menanyakan berapa harga sewa kapal speedboat ke kawasan Karang Agung. Saat itu, Prada DP masih menggunakan celana pendek dengan memakai topi,
“Ia (Prada DP) tanya, pesan speadboat ke Karang Agung Rp1.5 juta kemahalan?, Saya jawab, tidak, memang begitu harganya. Ia langsung diam, sambil membuka topi," beber Nurdin.
Nurdin juga menjelaskan, dalam pembincaraan yang berlangsung singkat tersebut, ia sempat bertanya, apa pekerjaan Prada DP namun dijawab santai sebagai pemecah batu koral. "Saya tanya kerja dimana, dia jawab kerja pecah koral sambil menuju keluar dan langsung pergi menggunakan sepeda motor warna pink yang tidak ada nomor polisinya," ungkapnya.
Kendati demikian, Nurdin tidak mengatahui apa keperluan Prada DP menanyakan harga speedboat. Dalam sidang ini, Nurdin yang juga merangkap sebagai pembersih penginapan sempat mencium bau tidak enak dari kamar Prada DP sehari setelah bertemu namun tidak terlalu menaruh curiga, karena mengira mau sampah. Pada keesokan tanggal 10 Mei, bau busuk tersebut semakin menyengat dan akhirnya menaruh curiga dengan menelpon RT dan RW untuk membuka paksa pintu kamar.
"Saya baru curiga, jangan-jangan ada orang mati. Setalah pak RT dan RW datang, baru mereka menghubungi polsek. Saat polisi datang dan membuka kamar. Saya baru tahu itu jenazah dari pak polisi, saat sudah dimasukan dalam kantong mayat," paparnya.
Sedangkan pertemuan kedua dengan Prada DP, diakui Nurdin saat melihat Prad DP sempat membawa koper besar naik ke kamarnya.
Reporter: Karerek