London, Gatra.com - Ilmuwan yang melakukan penelitian di kawasan Great Barrier Reef, Queensland, Australia menemukan fakta bahwa gelombang panas laut yang semakin meningkat dapat menyebabkan kematian karang secara instan.
Seperti dilansir dari BBC, studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology menyebut, karang mengalami kondisi 15% lebih lemah setelah peristiwa panas ekstrem, menyebabkan beberapa fragmen terputus dari karang. Fenomena meningkatnya suhu air yang tinggi, seperti gelombang panas di darat, berkaitan erat dengan perubahan iklim. Para ilmuwan yang mempelajari tentang karang di lautan, menemukan bahwa suhu ekstrem naik jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dr Tracy Ainsworth dari Universitas New South Wales di Australia, yang mengerjakan penelitian ini menyebutkan seluruh tim penelitiannya, yang terdiri dari para ilmuwan yang telah mengerjakan karang selama lebih dari satu dekade, terkejut setelah mengetahui kondisi karang yang sangat rapuh. Terlebih, kenaikan suhu menyebabkan terjadinya pemutihan karang, ketika karang mengeluarkan ganggang penting yang hidup di jaringannya. Dalam peristiwa itu, karang itu sendiri tetap utuh.
"Tapi yang kami lihat di sini adalah ketika jaringan karang mati, itu jatuh dan terlepas dari kerangkanya," jelas Ainsworth.
Baca Juga : Perubahan Iklim Saat ini yang Terburuk dalam 2.000 Tahun
Dr Laura Richardson, dari School of Ocean Sciences di Bangor University, Inggris mengatakan hal terpenting dari temuan itu adalah kecepatan kerangka karang hancur ketika mengalami gelombang panas yang tinggi.
Richardson menambahkan, tim telah mendokumentasikan untuk pertama kalinya, gelombang panas yang tinggi menyebabkan kematian karang secara instan. Sementara itu, Ainsworth mengatakan para peneliti menyebut kerangka yang dihasilkan dan rusak karena panas tersebut sebagai karang hantu, karena tidak ada yang tersisa.
"Dalam waktu sekitar 10 hari, sampel yang terkena gelombang panas benar-benar mengambang," ujar Ainsworth.
Sementara Menurut Dr James Guest dari Newcastle University di Inggris, yang telah mempelajari habitat terumbu karang selama lebih dari 15 tahun, mengatakan ini adalah masalah besar sebelum pembuat kebijakan memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang masalah ini.
"Jika Anda membayangkan kehilangan 30-50% pohon di Inggris selama dua tahun, itu akan sangat mencengangkan." kata Dr Guest.
Selain menjadi habitat penting bagi kehidupan laut, terumbu karang juga penting bagi masyarakat di pesisir, yang bergantung untuk menangkap ikan, pariwisata, dan perlindungan pantai. Para ilmuwan mengatakan diperlukan tindakan segera untuk melindungi ekosistem yang rentan ini dari dampak perubahan iklim.