Jakarta, Gatra.com - Tindakan Cina melakukan devaluasi terhadap mata uangnya, Yuan dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap ekspor Indonesia ke Cina.
"Saya pikir tidak akan terlalu terganggu tetapi ketika membicarakan demand itu patut dipikirkan karena bisa saja menurun," kata President Director of Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana dalam Lembaran Baru Dunia Investasi Indonesia, CommonwealthBank, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (8/8).
Ia juga menjelaskan, salah satu yang menjadi alasan ialah produk yang dihasilkan antara Cina dan Indonesia sangatlah berbeda, karena Indonesia bukan merupakan negara yang bersaing produk dengan Cina.
"Jadi, barang-barang yang dijual ke Cina itu bukan barang yang mereka (Cina) jual, seperti CPO (Crude Palm Oil). Melainkan, Cina yang beli ke kita," jelasnya.
Selain bukan negara kompetitor, diversifikasi tujuan negara ekspor Indonesia yang telah diperluas oleh pemerintah dan berubahnya mindset terkait Indonesia merupakan suatu negara komoditi. Terbukti, kata Jemmy, dari upaya pemerintah mendorong ekspor pada sektor manufaktur.