Jakarta, Gatra.com - PLN (Persero) diminta melakukan inspeksi mendetail seluruh peralatan teknik yang vital dan sensitif untuk mencegah pemadaman massal (blackout) terulang lagi di kemudian hari.
Pemadaman masssal terjadi pada Minggu (4/8) di wilayah DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam kurun waktu bervariasi kurang lebih 8-9 jam.
"Hal ini penting untuk memastikan pemenuhan standard ISO terkait keandalan kualitas dan tidak terjadi kegagalan saat dioperasikan," kata Chairman Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI), Raswari di Jakarta, Kamis (8/8).
Kualitas manajemen reporting karyawan PLN harus ditingkatkan, baik itu harian, mingguan maupun bulanan. Sehingga PLN mampu melakukan antisipasi pencegahan malfungsi operasional maupun menginvestigasi secara cepat.
“Report ini kelihatan sepele tapi vital untuk menganalisis prosedur pelaporan, apa yang dilaporkan, bagaimana melaporkan, siapa yang melaporkan, siapa yang meng-otorisasi sebuah prosedur saat terjadi peristiwa. Jadi bisa diketahui alur peristiwa ketika terjadi kondisi genting,” urai Raswari.
Riswari berharap PLN belajar banyak dari pemadaman massal, Minggu (4/8). Salah satunya aspek distribusi daya listrik. PLN bisa membuat simulasi jika terjadi gangguan di satu pembangkit atau jaringan transmisi.
“Segmentasi distribusinya di-reroute kembali. Dianalisis berbagai fasilitas yang ada mana yang harus dikoneksikan. Jadi jika Jakarta, Bandung, Banten atau daerah lainnya yang berpenduduk besar blackout, bisa diantisipasi segera sumber daya alternatifnya, akan diambil dari mana,” pungkas Raswari.