Jakarta, Gatra.com - Cina sengaja melemahkan mata uangnya, Yuan ke titik terendah. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk melawan kenaikan tarif ekspor yang diberlakukan oleh Presiden Trump. Lalu, apakah dampaknya untuk Indonesia?

Ekonom Center of Reform on Economics (Core), Yusuf Rendy mengatakan, pelemahan yang disengaja itu bisa berdampak kepada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS hingga mencapai titik 14.500. Hal itu dapat terjadi karena terbukanya potensi pelebaran defisit terhadap neraca transaksi.

“Jadi, karena produk Cina murah, potensi permintaan produk impor Cina ke Indonesia akan lebih meningkat,” ujarnya ketika dihubungi oleh Gatra.com, Kamis (8/8).

Ia juga menjelaskan bahwa sampai sekarang produk Cina menyumbang 23% dari total impor Indonesia.

Meski begitu, Yusuf percaya pemerintah tengah melakukan suatu evaluasi terhadap kebijakan apa yang harus diambil menghadapi tindakan Cina tersebut. “Dugaan saya, dengan kondisi yang lumayan besar, pemerintah Indonesia pasti sudah memikirkan langkah untuk mengatasi permasalahan ini,” jelasnya.

Di sisi lain, Yusuf memperkirakan bahwa strategi pelemahan Yuan akan bertahan hingga akhir tahun. “Saya pikir, selama tensi perang dagang belum mereda, langkah-langkah ini akan berpotensi terjadi lagi, lebih dari satu kali,” tutupnya.