Yogyakarta, Gatra.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menekankan agar geopark Gunung Sewu bisa dilkelola secara mandiri. Pengelolanya harus memiliki jiwa wirausaha untuk memaksimalkan manfaatnya.
Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan, potensi dan pengelola geopark Gunung Sewu sudah jelas. Ia berharap pengelola bisa memaksimalkan potensinya. "Pengelola mestinya punya jiwa entrepreneur untuk bisa menjualnya," kata Gatot saat ditemui di kantornya pada Kamis (8/8).
Mereka bisa mencontoh pengelola kawasan wisata Mangunan, Bantul, atau Taman Wisata Candi yang membawahi pengelolaan Candi Prambanan dan Borobudur.
"Jangan tergantung kepada pemerintah. Wisata Mangunan, masyarakat bisa mengelolanya," katanya.
Bantuan Pemda DIY pun akan disesuaikan dengan program pengelola Gunung Sewu. "Bahasanya bukan dibantu, tapi dikaitkan dengan program. Sederhananya dari sisi akses, umpamanya butuh jalan, ya, kami support," ucapnya.
Geopark Gunung Sewu terbentang di Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Situs bumi ini terdiri dari 33 situs atau geosite dan 13 situs berada di Gunungkidul.
Situs alam ini ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco. Namun promosi Gunung Sewu dianggap masih kurang, seperti belum ada pemasaran di bandar udara internasional di DIY.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, promosi di bandar udara belum ada karena terkendala biaya. Namun demikian pihaknya akan mengusahakannya dengan berkoordinasi bersama Dinas Pariwisata DIY.
"Kami sudah menyampaikan ke Dinas Pariwisata (DIY). Mudah-mudahan ada perhatian sehingga wisatawan tiba di bandara itu langsung bisa melihat 'ini lho ada Geopark di Gunungkidul'," ucapnya.